Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish. Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis
Assalamualaikum... Apa kabar hati? Alhamdullilah semakin membaik dan membaru. Della ikutan YISC . Ihh gelaseh Iyah jadi awal Januari gue bergabung di YISC, emang sih karena teguran keras sang pencipta sekitar pertengahan November 2017 itu, bikin pengen mendekatkan diri lagi sama Allah. Terus temen SMA yang gue curhatin nyaranin buat ikutan YISC. "Del, ikutan YISC aja, dulu gue sama abang ketemunya di YISC. Banyak loh yang jadi disana" Singkat cerita gue cari tahu apa itu YISC dan kegiatan seperti apa sih yang dilakukan orang-orang disana. Oke sebelum gue mencari tahu, gue mutusin registrasi dulu deh, soalnya buat masuk YISC itu ada kuotanya. Serius ini udah kayak mau masuk perguruan tinggi aja pake kuota. Setelah registrasi gue liat masih ada kisaran 300an kuotannya. Lalu setelah registrasi, peserta dikenakan biaya infak, sekitar 400.000 (lupa) untuk satu smester. Oke karena udah malam, gue menunda pembayara tersebut sampai..... Sampaila