Langsung ke konten utama

Don't Remove Your Past

Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish.  Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis

[FanFiction] Valentine Part I

Title : Our Valentine
Genre : Romance
Author : Della shaqienna
Cast : 2PM all Member
         Kang dongmi
         Park Hyemi
         Park Chieun
         Park Youngsun
         Park shinhye

 

FF ini sebenernya aku buat special buat eoni2 ku yang gila pada bias mereka masing2 heheh gak tau sih ekspresi mereka gimana pas baca FF ini kekeke.. sebenernya ff ini one shot tapi karena gak tahan mau publish saya pecah ending nya di part yang ke dua..
oiya sebelum membaca ini tolong siap kan lagu2 di bawah ini secara berurutan ya..
    - Forever                     - 2PM
    - 100th Day Anniversary -2PM
    - i'm Risking my Life      - 2PM
    - Good Bye Love           - Jun-K
    - hanarete itemo           -2PM
karena emang ispirasinya tibul dari lagu lagu diatas ... yahh anggap aja back sound nya buat kalian membaca, nanti akan ada notice lagunya di dalam FF..
baiklah mari menuju TKP.. Happy reading



Februari 14, 2013
menceritakan beberapa kisah cinta di hari itu di kota SEOUL

[listen 2PM - Forever]
Hujan yang membasahi kota seoul perlahan mulai sedikit reda, namun tak mengurungkan niat Gadis muda itu dibalik payung kuningnya, ia terus berjalan menuju universitas seoul. Suara gerimis percikan hujan seakan bernyanyi mengiringi langkahnya, meski terdengar sangat hening. Dengan senyum wanita itu terus berjalan memasuki gerbang universitas SEOUL.
   "Yeogiyo..." Sapanya pada salah satu mahasiswi.
"Bisa kau tunjukan dimana aula tempat dilaksanakanya wisuda fakultas kedokteran?"
Mahasiswi itu berusaha memberitahu, tangan nya menunjuk kearah dimana aula .
  "Nee kamsahamnida" gadis itu berjalan menuju arah yang diberitahu meski ia tetap tidak tahu dimana letak aula tersebut.
"Dddrrrtttt ddeeerrtttt...." Suara getaran ponselnya gadis itu membuka pesan, tampak tulisan yeobo di ponselnya.
  "Jagieya.. Odiga..?"
"Aku sudah sampai, dimana aulanya aku berada di depan jam yang besar" balas gadis itu.
"Ow lihat papan reklame besar di sebelah kiri, dari situ kau lurus saja , gedungnya tidak jauh aku sedang ganti pakaian." Balasnya kembali.
Gadis itu tidak membalas dan menutup ponselnya ia melihat papan reklame besar kemudian berjalan lurus menujunya sembari tersenyum dan menemukan aulanya. Ia kembali mengirim pesan.
"Aku sudah didepan, dimana kau?"
Namun kekasihnya tidak membalas dan segera berlari untuk menjemputnya.
Gadis itu mengeluarkan hedset dan memasang di kedua telinga nya, dengan wajah yang menunduk kebawah menanti kekasihnya.

"Hagh lihat wanita kampungan itu datang kesini" ucap mahasiswi kampus itu yang berusaha menghampiri gadis itu.
"Yakk neo chansung yeojachingu.." Siswi itu berteriak dari belakang namun gadis itu tak bergeming. Siswi itu berteriak berulang kali namun gadis itu tetap diam.
"Yak neo..." Siswi itu berteriak dan menarik kabel hedset namun iya kaget ternyata hedset tersebut tidak sedang di colokan ke pemutar musik. Gadis itu kaget dan menatap siswi tersebut.
"Neo... Kamu tidak bisa mendengarku, kamu Tuli.."
Teriak siswi itu di Hadapan gadis itu.

"Dongmiah~" teriak chansung membuat siswi tadi menoleh. Chansung menarik tangan dongmi dan memarahi siswi yang berkata kasar didepan kekasihnya tadi.
"Woorissi, apa yang kau lakukan?"
"Chansung~ah kau menolak ku untuk wanita tuli Seperti dia. Ah jeongmal Michingetta" dongmi membaca gerak bibir woori.
"Neol michineungeoya.." Chansung membalas dengan penuh marah.
"Wanita itu tidak pantas untukmu.. Chansung yakk" chansung segera membawa dongmi pergi, dongmi tak sempat melihat apa yang dikatakan woori barusan. Woori berteriak memanggil chansung, sayangnya chansung terus berjalan meninggalkan woori.
                                                                          ****


[Listen 100 days aniversary]
Namja itu berlari melewati genangan air di sepanjang jalan, udara dingin membawanya berhenti di sebuah kedai kopi. Ia berhenti sejenak dan memperhatikan table no 9 di kedai itu.
"Wooyoungah~ kenapa berdiri disitu ppalie masuuk" ajak pemilik toko yang terlihat akrab memecahkan lamunan Wooyoung pada kenangannya beberapa tahun lalu.
"Ahh ajushi.. Ani ani aku pesan seperti biasa, aku sedang buru buru"
Setelah membeli kopi wooyoung segera munuju taman di sudut kota seoul. Matanya melihat sekeliling taman. Seorang Gadis tampak duduk sendiri dibangku taman dengan senyuman Wooyoung bergegas menghampirinya. Wooyoung berada di balik Gadis itu, ia menurunkan bungkusan coffee yang di belinya tadi dan perlahan tangannya menutup mata gadis itu dari belakang.
"Wooyoung~ah jangan seperti ini" gadis itu menurunkan tangan Wooyoung.
"Waeoo.. " Wooyoung menyilangkan tangannya di leher Gadis itu dan merangkulnya erat serta berbisik.
"Jagieya bogoshipeunde" membuat hyemi tersenyum.
"Ppalie wa, duduk disampingku sini" pinta hyemi sembari menepuk nepuk bangku disampingnya.
"Shirrooee... aku nyaman seperti ini"
"Aku ingin minum american coffee"
"Ahh iya kau mencium baunya ya.." Wooyoung beranjak dari tempatnya dan mengikuti pinta hyemi.
"Di luar dingin kenapa selalu suka menggulung lengan baju mu" tanya hyemi. hyemi paham betul wooyoung tidak suka memakai baju lengan pamjang, ia selalu saja menggulung tangan bajunya.
"Ahh nee aq lupa.." Jawab Wooyoung
"Yeobo kau terlihat tampan dengan baju itu, selalu..." Hyemi memuji meski bukan yang pertamakali tapi itu selalu membuat Wooyoung senang. Baju yang dipakainya adalah baju favorite hyemi, hyemi yang membelikannya dulu. Mereka menikmati kopi yang hangat ditengah udara yang dingin, tiba tiba saja sebuah bola mendarat di kaki hyemi.
"Eonni boleh aku minta bolaku" suara adik kecil menyapa hyemi.
"Ah nee, ini" hyemi tampak linglung dan memberikan bola itu ke arah kanannya namu adik kecil itu berada di sebelah kirinya.
"Eonnie aku di sebelah sini, Eomma kenapa eonni
Itu dia tidak bisa melihatku?? Dia buta" adik kecil itu spontan bicara pada ibunya.
"Eh.." Wooyoung ingin bicara namun hyemi menyentuh tangan wooyoung memberi isyarat agar wooyoung tidak berbicara.
"Adik kecil iya eonnie tidak bisa melihat mu, maaf ya" hyemi berkata manis sambil tersenyum.
"Ah maaf kan kami, ayok kita pergi" ucap ibu anak itu.
Suasana tiba tiba menjadi hening hyemi tak bersuara dan Wooyoung hanya memandanginya dengan mata berkaca kaca.

#flashback#
Seoul 2011
"Saengil chukka hamnida jagieya" Wooyoung meniupkan terompet ke arah hyemi.
"Yeobo mana petasannya aku ingin menyalakannya ppalie wa!!"
"Jankaman aku nyalakan.. Kau hati hati ya " Wooyoung memberikan petasan itu ke hyemi, hyemi menjunjung tinggi petasan itu ke atas langit, letupan letupan dengan api warna warni menghiasi malam itu.
"yeobo.. Lihatt neomu yeppeunda" ucap hyemi
"Arassaeo itu kenapa kau menyukainya kan" hyemi mengganguk, petasan pun tidak mengeluarkan bunyi lagi.
"Ooo sudah habiskah" hyemi menunggu namun petsan itu tak kunjung meletup, hyemi mengintip ke dalam lubang petasan tabung itu dan tiba tiba keluar percikan api mengenai matanya, ternyata masih sisa satu letupan lagi hyemi tidak sabar dan tidak menghitung jumlah petasan yang keluar.
"Ahhhhh Wooyongahhhh~!!" Pekik hyemi meggagetkan Wooyoung. Wooyoung yang panikpun segera membawanya kerumah sakit.
 #flashbackend#


                                                                        ****


Pria berkacamata hitam dengan blazer merah itu keluar dari bandara incheon. Dengan taxi ia menuju sebuah rumah megah di kota seoul.
"Tuan nickhun kapan sampai kenapa tidak beritahu saya untuk menjemput" ucap security rumah itu.
"Ah anii, ajushi tetap disini jangan beritahu siapapun aku datang"
Nickhun menuju basement rumahnya dan menyalakan mobil sport merahnya dan keluar dari rumah yang bak istanah itu . namun pagi itu wajahnya tak secerah langit di seoul yang mulai membiru meski gerimis sesekali berjatuhan. Dengan mobil sport berwarna merah ia melaju cepat kesuatu tempat, di pinggiran kota seoul ia parkirkan mobil sportnya Di sebuah perumahan kumuh.. Ia berjalan memasuki gang yang sempit dengan genangan air dimana mana mengotori sepatu mahalnya, namun ia tampak tidak perduli seperti mengejar sesuatu. Benar ketika ia mulai berhenti melihat sesosok wanita dengan jeans sobek sobek serta jas hujan kuning dan menggunakan topi hitam hendak menaiki sepeda bututnya.

[Listen I'm risking my Life]
"Chieunah~" panggil  nickhun menggagetkan.
"Nickhunshii wae geurae..?"
"Kajja.."
"Odiga?? Aq harus mengantar koran" kata chieun
Dengan penuh senyum nickhun menghampiri wanitanya itu lalu menarik tangannya dan meninggalkan sepeda chieun yang berisikan koran di gang itu..
"Ikuti saja aku, niga nan bogoship jianhayeo?"
"Anii nan neomu bogoshipeosseo khunah, kemana saja kau"
Nichkhun tersenyum mendengar bahwa wanita yang sangat ia cintai ternyata merindukannya meski mereka sudah 3 minggu tidak bertemu.
Tiba tiba nickhun berhenti membuat chieun kaget melihat nickhun yang terus menatapnya, chien terlihat lebih kurrus dari biasanya, terlihat menyedihkan bagi nickhun.
"Nickhunah~ wae" chien bertanya
Namun nickhun tiba tiba saja memeluknya.
"Kenapa kau seperti ini, kenapa tidak mau menerima bantuan ku, kenapa harus mengantar koran..!?"
"Khunah~ aku tidak mau dikasiani, meski aku yatim piatu aku tidak boleh berharap dari orang. Jika aku tidak mengantar koran, aku tidak akan bisa berkuliah." Jelas chieun membuat nickhun menagis dan berkata.
"Chieunah, mianhae karena ibuku kau jadi seperti ini, tak satupun perusahaan menerimamu bekerja.. Mianhae chieunah~"
"Khunah sudahlah ini sudah pernah kita bahas, jadi tak perlu dibahas lagi." Chieun melepaskan pelukannya dan menyeka air mata nichkhun.
Kemudian keduanya pergi ke suatu tempat, chieun hanya bertanya tanya dalam hati hendak dibawa kemana dirinya. Sampai tiba di sebuah salon. Nickhun berbisik pada salah satu staff yang akan menangani chieun.
"Bersiaplah kau akan ku bawa ke pesta pernikahan teman ku" kata nickhun berbisik
"Yak khunah~ kenapa tidak bilang dari tadi" nickhun hanya tersenyum dan menjentikan matanya pada chieun yang mulai di make over.
Setelah dari salon mereka kembali menuju sebuah butik pakaian. Di sepanjang jalan nickhun tak henti hentinya menggoda chieun dan mengatakan betapa cantiknya chien hari ini. Chieun berdecak kagum melihat semua gaun di butik itu.
"Khun~ah ini pasti mahal sekali,"
"Gadisku tidak mungkin kubelikan gaun yang murah" khun kembali mengedipkan matanya.
Chieun memilih satu gaun yang simple dan elegan, namun khun terlihat tidak setuju dan merekomendasikan gaun lain untuknya.
Gaun putih dengan diamond berwarna merah berkilauan serta lengkap dengan tiara di kepalanya.
"Nickhunah jika aku memakai yang ini semua akan mengira aku pengantinnya, ini terlalu mewah"
"Beginilah pesta orang bangsawan, mereka akan memakai yang berlebihan disana. Lagian kita tampak serasi kan" nickhun menunjukkan setelan jas putihnya dengan dasi kupu2 serta kilauan diamond merah juga. Chieun terdiam melihat nikhun yang begitu tampan. Chieun sang penjual koran pun disulap bak ciderella hari itu. Kemudian mereka kembali pergi menuju gereja dengan mobil sport nickhun, nickhun tampak mematikan ponselnya setelah ia mengirim pesan pada ibunya.
"Ibu maafkan aku, aku sungguh mencintainya. Jika besok aku harus hidup melarat aku rela. Namun apakah kau rela kehilangan anakmu satu satunya.? Datang lah ke gereja seou pagi ini jam 9 jika masih menggangap ku anak mu"
Ibu nickhun shocked dan segera berusaha menghubungi khun namun ponselnya tidak aktif. Ibu nickhun melarangnya berpacaran dengan chieun yang juga mantan pembantu dirumahnya, setelah ia tahu anaknya berpacaran maka ia memecat chieun dan mengirim nickhun ke amerika.
Sesampainya di depan gereja mereka memasuki gereja tersebut hanya tampak beberapa teman saja yang hadir.
"Kenapa begitu sepi, apa kita terlalu awal? Kenapa mereka semua menatap kita?" Chieun terus berbisik sambil berjalan menyusuri karpet merah.
"Jelas mereka menatap kita karena kita lah pengantinnya" chieun sungguh terkejut mendengarnya ia juga panik ia menanyakan bagai mana dengan ibunya nickhun. Nickhun berkata jangan khawatir ibunya pasti akan kesini. Nickhun terus memperhatikan jam dan sekelilingnya, chieun juga dengan panik mereka mununggu ibunya nickhun. Namu waktu sudah menunjukkan pukul 09:15 akhirnya mereka memutuskan untuk langsung memulai acara. Namu tiba tiba suara langkah sepatu memecah hening suasana di gereja itu. Ibu nikhun berjalan mendekati nickhun dan chieun yang tampak tersenyum. Wanita itu hendak menampar chieun namun dengansigap nickhun menepis dan semakin membuat ibunya marah. suasana di gereja itu begitu mencekam tak satupun berani bersuara termasuk chieun.


                                                                                ****

[Listening Love Goodbye - Jun-K]


"Marhaji mothaetjyo

Marhal su eopseotjyo

Saranghae ttan geu mareul
Jeonhal su eopseotjyo"

Suara musik dari radio di dalam kamar youngsun mengiringi gerimis di pagi itu. Sebuah lagu "Love.. Goodbye" dari Jun-K mengingatkat youngsun pada sahabatnya itu yang sekarang telah menjadi penyanyi terkenal di korea. Ia berjalan menuju meja belajarnya, membuka laci dan melihat sebuah album. Kim minjun begitu nama asli jun-K, ia memberikan album pertamanya pada youngsun. Dengan tatapan sedih youngsun menatap album itu diiringi suara jun-k dari balik radio. Tiba2 terdengar ibu youngsun mengetuk pintu kamarnya. Youngsun segera mematikan radionya dan menemui ibunya.
"Youngsunah~ tebak siapa yang datang"
Youngsung hanya mengerutkan keningnya"
"Minjunshi.. "Ucap ibunya semangat. Namun youngsun masuk kembali ke kamarnya dan mengunci pintunya, dan membiarkan ibunya memanggil manggil namanya dari luar, youngsun tidak menggubris sedikitpun akhirnya ibunya kembali menemui minjun, Minjun sepertinya mendengar teriakan ibunya youngsun dan mengerti sepertinya youngsun masih tidak ingin bertemu dengannya.
"Ah minjushii youngsun sepertinya tidak enak badan dia tidak mau keluar" ibu youngsun merasa tidak enak.
"Nee eommonim gwaenchana, aku hanya ingin memberikan ini. Tiket konser pertamaku nanti siang, datanglah bersama youngsun, kalian tamu VIP ku"
"Ohh minjunshii chukae.. Semoga kami bisa hadir" kemudian minjun pergi meninggalkan rumah youngsun dan menatap ke atas jendela kamar youngsun yang ternyata ada youngsun berdiri disana menatapnya namun minjun tak bisa melihat karena kaca jendela youngsun berwarna hitam. Hanya youngsun yang bisa melihat keluar.
"Minjun~ah mianhae" ucap youngsun dalam hati dengan airmata yang menetes. Ketukan pintu terdengar dari luar, saat youngsun melihat ke arah pintu, ibunya menyelipkan sesuatu dibawah pintu kamar.
"Bacalah itu dari minjun" sahut ibunya.
Youngsun perlahan membuka amplop itu sebuah surat dan di bacanya perlahan.
"
Youngcuna.. (begitu sapaan khas minjun pada youngsun), lama tidak bertemu, apa kabarmu? Training tanpamu sungguh berat, tapi aku bisa juga debut mengikuti jejakmu, meski telat.. Hari ini adalah mini konser pertamaku, waktu itu kau janji akan debut bersama satu panggung, akan bernyanyi bersama.. Aku tidak akan menuntut hal itu lagi sekarang, aku hanya memohon padamu ada di hadapanku menyemangatiku saat konser nanti.. Jebal youngcuna.. Jangan seperti ini padaku.
"Neomu bogosshipeoso..."

Youngsun menjatuhkan setiap airmatanya membasahi surat minjun. Perlahan ia bangkit menatap cermin di kamarnya terpampang foto foto predebut nya bersama minjun saat mereka masih menjalani training di jYP. Namun setelah debut album pertamanya younsung kehilangan suaranya dan tidak bisa bernyanyi lagi. Sejak saat itu ia menjauhi minjun karena fans minjun tidak menyukai youngsun dekat dengan idolanya, mereka selalu membuli youngsun lewat internet mengatakan hal hal buruk, dimata netizen youngsun adalah wanita buruk pita suaranya hilang karena dia diduga banyak menegak alkohol.
"Praaakkkk" youngsun melempar cerimin dikamarnya dengan sisir, ia terduduk dan menangis"
                                                                 ****




[Listening Hanarete itemo - 2PM]
2 namja berkaca mata hitam datang dari arah berlawanan, masing masing menggunakan payung dan membawa seikat bunga tulip merah. Mereka berhadapan dan saling memberikan tanda menggerakan kepalannya utuk segera menuju suatu tempat. Udara lembab membasahai nisan nisan di pemakaman itu, mereka berjalan dan berhenti di satu makam bertuliskan "PARK SHIN HYE"
"Sengil chuka hamnida shinhyeah" junho meletakan bunga nya di atas makam, sejenak dia berdoa, disusul taecyeon yang juga melakukan hal yang sama. Sekitar 15 menit mereka berada disana kemudian mereka pergi meninggalkan makam itu, menuju suatu tempat, namu tiba tiba taecyeon berhenti.

"Junhoya~"taecyeon menunjuk sebuah toko kue
"Kau yakin tidak apa?" Junho bertannya,
namun taecyeon segera masuk dan langsung mencari kue favorite shinhye, tiba tiba keduanya teringat saat mereka membeli kue di toko ini ketika ulang tahun junho 2tahun lalu, spontan junho dan taecyeon menunjuk kue yang sama, mereka saling memandang dan tersenyum menghentikan ingatan mereka. kemudian mereka membayarnya dan segera meninggalkan toko itu. Sepanjang jalan Taecyeon dan junho hanya mengenang jalan yang sering dilalui mereka bersama Shinhye, sampai mereka berhenti di tujuan akhir mereka sebuah rumah kecil khas korea dengan pintu kayu yang besar, mereka masuk dan melihat wanita tua sedang merapikan barang barang, suasana rumah sedikit berantakan tampak semua barang tengah di kemasi, seperti mau pindahan.
"Anyeong haseyo eommonim" sapa junho dan taecyeon.
"Ahh kalian sudah datang." Sambut wanita itu dengan senyuman.
"Kami dari makam, berdoa untuk shinhye" kata junho.
"Kami juga membeli kue kesukaannya, eommonim ayou kita bernyanyi" ajak taecyeon.
Kemudian mereka merayakan ulang tahun shinhye bersama ibu shinhye, suasana mengahru namun tampak bahagia. Taecyeon dan junho menyuapi ibu sahabatnya itu dengan kue. Kemudian mereka membantu ibu shinhye mengepak barang barang. Junho dan taecyeon tampak berkeliling rumah melihat foto foto mereka bersama shinhye yang masih tersusun di atas bufet. Junho menatap fotonya besama shinhye dan spontan airmatanya terjatuh.
"Yak kau sudah berjanji padanya tidak akan menangisinya kan.. Jigeum mwo..!!" Taecyeon mengingatkan.

#flash back#

14februari 2011

Masih basah tanah di makam shinhye gadis itu meninggal akibat leukimia yang sudah lama ia derita.
Junho dan taecyeon adalah laki laki yang sangat disayanginya karena hampir setiap hari shinhye menghabiskan waktunya bersama 2namja yang dikenalnya dari kecil itu. Meski taecyeon dan junho terkadang sering bertengkar memperebutkan hati shinhye, tapi tak satupun dari namja itu yang dijadikannya pacar, karena shinhye tidak bisa memilih satu dari mereka, ia menyayangi keduanya sama.
Junho dan taecyeon masih berdiri di makam itu. Setelah semua orang pergi meninggalkan mereka. mereka mengingat pesan terakhir sebelum shinhye meninggal.
"Berjanjilah suatu hari nanti kalian akan menikah dan hidup bahagia, jangan bertengkar satu sama lain karena bagian terindah yang kumiliki selalu bersama kalian. Dan jangan pernah menagisi ku dengan mataku. Itu sangat menyedihkan"

Akibat kecelakaan sebelah mata junho dan taecyeon kehilangan penglihatanya, karena shinhye tahu Hidupnya tak lama lagi dan operasi adalah hal yang siasia maka ia memutuskan mendonorkan matanya untuk mereka berdua. Ia tak mau melihat 2orang yang begitu disayanginya cacat dan hanya bisa melihat dengan satu mata.

#flashback end#


hmmm bagai mana akhir kisah cinta mereka semua di hari valentine???
tunggu kelanjutannya tepat tanggal 14 februari yaa...selamat penasaran dan menerka nerka.
thanks 4 RCL ^^v

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa jika kucing hilang

Hi.. Kali ini dengan penunuh semangat bercerita.Ngga kayak kemaren yang menderu penuh air mata. Aku mau sharing tentang pengalaman spiritual ku dengan sang pencipta nih.  Dua hari yang lalu aku cerita kalo Brondie kucing ku hilang, oopss dibuang tepatnya. Soalnya dia kena scabies. Karena binggung terus orang rumah juga udah ada yang ketuleran jadinya mama bilang buang aja. Untuk mencegah dia gak balik lagi aku buang dia jauh menyebrangi sungai (BKT). Jaraknya dari rumah aku itu kira-kira 2KM lah. Waktu itu juga abis subuh jadi masih gelap. Pas dibuang kita pulang ke arah Barat, dan sempet liat Brondie muter ke Timur, jadi kita saling lawan arah. Sampe di rumah ada perasaan nyesel banget. Kepikiran dia yang manja banget itu harus berada di luaran dengan penyakit gatel-gatel itu. Gak kebayang tar mukanya luka-luka dimana-mana. Alhasil aku cuma bisa nangis sejadi-jadinya. Seharian udah lebih dari ditinggal mati suami aja LOL.  Mama sama abang kesian jadi beliin gantinya yan

Don't Remove Your Past

Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish.  Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis

Doa Untuk Yang Sedang Terlilit Hutang

Assalamualaikum readers semua.. Kalau sudah sampai pada postingan ini artinya temen-temen semua lagi ada dalam masalah hutang piutang pastinya. Gak apa temen-temen sekalian, tidak usah malu jika punya hutang. Malu lah jika tidak bisa membayar hutang. Karena dalam islam, perkara hutang ini bukan perkara kecil. Pada saat manusia telah meninggal, hutang adalah perkara pertama yang di munculkan. "Jika ada hutang-piutang silahkan hubungi keluarga ybs" kalimat itu kerap kita dengar saat yang punya hutang telah meninggal.Itu sebab hutang bukan lah perkara ringan. Saya mau berbagi pengalaman mengenai hutang semoga bisa menjadi manfaat bagi teman semua. Dahulu sekitar April 2016 saya pernah terlilit hutang (kreditan) dalam kasus ini, saya adalah pihak yang didzalimi. Seseorang (Si Pulan) telah berhutang atas nama saya pada perusahaan leassing. Pada saat itu saya hanya bisa berpositif saja dan 100% sungguh sungguh niat hanya ingin membantu si pulan. Bulan pertama, bulan kedua