Langsung ke konten utama

Don't Remove Your Past

Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish.  Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis

[Fanfiction] Valentine Part II

Title : Our Valentine
Genre : Romance
Author : Della Shaqienna
Cast : 2PM all Member
         Kang dongmi
         Park Hyemi
         Park Chieun
         Park Youngsun
         Park shinhye




Chansung Part

Ia merangkul erat kekasihnya yang terlihat takut itu, kemudian mereka masuk ke aula gedung. Chansung mempersilahkan dongmi duduk, dongmi duduk dengan tatapan yang masih blank, kata kata woori tadi membuatnya merasa tak pantas berada disisi chansung, sesekali dia mengamati chansung yang terlihat sangat gagah dengan baju toganya.
"Gwaenchanayo" cansung menatap dongmi.
"Nan Gwaenchana" dongmi tersenyum.
Suasana begitu ramai suara pidato terdengar kencang namun sayang heninglah yang didapati dongmi sampai tiba2 nama chansung dipanggil karena mendapatkan hasil kumlaut untuk gelar dokternya dan semua orang berdiri memberi tepukan meriah. Dongmi sedikit sadar melihat orang orang disekelilingnya dan ikut memberi tepukan dan senyuman. Chansung mulai berjalan naik keatas panggung ia bicara mengucapkan terimakasih pada semua dosen pembimbingnya. Dongmi yang mengamati dari jauh tampak tak bisa menutupi perasaan senang nya melihat kekasihnya benar benar meraih mimpinya menjadi seorang dokter.

#Flashback#

Whangsimni 1996
Chansung kecil (6th) mengunjungi dongmi kecil dirumahnya.
"Dongmiah apa sudah sehat ayuk kita main" ajak chansung namun ibu dongmi menjelaskan.
"Chansungah dongmi sedang istirahat, belum bisa bermain sekarang"

Wangsimni 2002
-seminggu setelah dongmi (12th) meninggalkan bangku smp, karena kondisinya yang tidak memungkinkan.
"Dongmi ini semua catatan pelajaran, aku akan menyalin semua untukmu, kau pelajari dirumah ya" chansung meberikan beberapa buku.

Wangsimni 2007
Chansung (17th) sedang belajar bersama dongmi (16th)dirumah dongmi.
"Wah uri dongmiah semakin pandai sekarang" teriak chansung senang. Dongmi tersenyum dan bertanya pada chansung.
"Chanungah apa cita cita mu nanti?"
"Haha kenapa selalu menanyakan itu? Tidak akan berubah aku mau menjadi dokter, dan membuat mu bisa mendengar kembali, lalu apa cita citamu?" Chansung bertanya kembali.
"Aku tidak bisa menjadi dokter, tapi mungkin aku bisa menjadi istri seorang dokter, benar tidak?"
"Oohh geurom!!!" Ucap chansung semangat
#flashbackend#

Chansung terus bercuap diatas panggung.
"Juga pada wanitaku kang dong mi, dia bukan kurang dalam indra pendengaran tapi dia hanya sangat baik pada indra pengelihatan. dia adalah Alasan kenapa aku bisa berada disini saat ini. Dongmi shi naiklah" pinta chansung.
Ditengah sorakan audience ia berjalan menaiki panggung, ia juga merasa ragu untuk bicara namun seketika chansung menggengam tangannya seperti memberinya kekuatan.
"Tidak ada kata kata yang pantas saya utarakan untuknya selain terimakasih, atas semuanya selamaini selalu berada disampingku, aku harap kita selamanya seperti ini" dongmi menatap chansung.
"Forever" chansung mengatakan dan memeluk dongmi membuat semua orang bersorak terharu.
"Hari yang begitu indah, happy valentine jagiya" ucap Chansung menatap dongmi
                                                                                 ****

Wooyoung Part [Listen Like Crazy - 2AM]

"Wooyoung ah jangan seperti itu jangan membuatku terlihat menyedihkan" hyemi bersuara mesiki pandangannya tidak tertuju ke wooyoung yang saat itu sudah berlinangan air mata.
"Mianhae hyemiah~" ucapnya dalam hati Wooyoung menyandarkan kepalanya ke pundak hyemi. Air matanya terus mengalir meski dadanya sesak menahan suara tangisannya sendiri ia tak ingin hyemi tahu kalau dia sedang menangis. Wooyoung terus menatap hyemi yang terlihat memandang jauh ke depan.
"Mianhae hyemiah~ aku tidak bisa menjagamu, aku benar benar menyesal meski sudah lama aku tetap tidak bisa melupakan kejadian itu" wooyoung hanya berkata di dalam hatinya dan tetap menangis. Tiba tiba hyemi berpaling membuat wooyoung tersentak.
"nan uljimarago..,"
"Nega aniya" suaranya tampak aneh berusaha menutupi sesegukannya., hyemi menyeka air mata dipipinya. Tanpa bicara keduatangannya menghapus air mata wooyoung, namun malah air matanya jatuh membasahi tangan wooyoung.
Wooyong kaget dan memeluk kekasihnya itu.
"Anii anii aku tidak menagis kumohon jangan menangis hyemiah~ mianatta" wooyoung berkata cepat.
"Anii ini bukan air mata kesedihan, kau tidak perlu meminta maaf, gomawo wooyoung~ah menemaniku, disaat saat terendah dalam hidupku, tak sedikitpun kau meninggalkan ku. Terimakasih sudah bersamaku sampai saat ini."
Dibalik air mata hyemi ia tersenyum kecil di pelukan kekasihnya.
"Tidak hanya sekarang tapi juga seterusnya dan selamanya, hyemiah~ aku benar benar mencitaimu apapun kondisimu, tak pernah membayangkan bagaimana hidup tanpa dirimu".
"Gomawo yoo wooyoung nado saranghae, akulah wanita paling bahagia di dunia ini karena memilikimu"
"Akulah lakilaki paling bahagia karena memilikimu.. happy valentine jagieya" mereka menyimpulkan seyuman dibibir masing masing berlindung dibalik hangatnya pelukan meski gerimis menyapa, mereka terlihat bahagia satu sama lain.


                                                                             ****
Nickhun Part
Sorot mata ibunya khun penuh kebencian terhadap anaknya, ia tidak menyangka khun yang manis dan penurut kini bersikap demikian kepada ibu yang sudah melahirkannya
"Kau, beraninya.. Kau tau akibatnya?"
"Mianhae eomma jeongmal mianhae"
"Cepat berikan kunci mobilmu,semua yang kau bawa itu hartaku" nickhun segera memberikan semuanya pada ibunya kecuali cincin kawinnya. Namun ibunya tetap merampasnya.
"Eomma andwaee itu ku beli dari uang tabungannku" nickhun memintanya kembali.
"Anak tak tahu diri, siap yang memberimu uang sehingga kau bisa menabung..?" Ibunya pun pergi dengan sangat marah meninggalkan nickhun yang terduduk diam. Suasana mencekam akibat pertengkaran hebat itu.
Chieun berusaha membangunkan nickhun.
"Chieun kka.. Sekarang aku tidak punya apa2 bahkan untuk menikahimu saja aku tidak punya cincin." Kata Nickhun.
"Nickhun kenapa begini? Aku tidak pernah melihat mu dari sisi materi, ah atau kau yang menyesal karena bersamaku membuat kau kehilangan semua hartamu" mereka tampak berdebat.
"Mengapa bicara begitu, bagiku kaulah harta ku yang paling berharga, jika aku memikirkan hartaku mana mungkin aku kembali ke seoul"


"Mianhae " ucap chieun mulai meneteskan air matanya
Pendeta itu menghampiri nickhun dan melepaskan cincin dari jari kelingkinnya,
"Menikahlah nak, pasangkan untuknya" pendeta memberikan cincinnya untuk nickhun pasangkan ke chieun. Nickhun dan chieun hanya kaget menatap pendeta itu, Seketika tamu lain yang juga sahabat nichkhun memberikan cincin miliknya untuk mereka berdua. Mereka berdua terlihat tidak percaya dan sungguh terharu ternyata banyak orang yang mendukung mereka, nickhun langsung memasangkan cincinnya ke jari chieun. Merekapun mengucap janji pernikahan di depan bapak pendeta.
"aku berjanji akan mencinyai pasanganku baik susah ataupun senang" ucap nickhun dan chieun bergantian. Diiringi suara tepukan tangan para tamu.
"aku akan memberikan semua hidupku hanya untukmu chieun"
"nado khunah~"
Lalu mereka saling berciuman satu sama lain.

                                                                 ****
Minjun Part
Siang itu suasana begitu meriah kilauan lampu dimana2 lautan pink terbentuk dari lampu lightsick penonton cocok dengan tema Mini konsernya siang ini "MY VALENTINE" sudah 9 lagu dinyanyikan minjun namun yang ia tunggu tak kunjung datang, matanya terus menatap bangku viP yang kosong di depannya. Minjun menhela nafas dan berbincang pada fansnya.
"Baiklah di hari kasih sayang ini sebenarnya aku mau menunjukan sesuatu, aku harap kalian suka"
Minjun memutarkan video berisi rekaman rekaman bersama youngsun serta foto foto mereka saat bersama, video itu diiringi lagu "Goodbye Love' yang sengaja diciptakannya untuk youngsun tentang perasaan yang lama di pendam minjun. Kemudian minjun bicara lagi.

 "Sahabatku kini tak ku anggap sahabat lagi" belum selsai dia bicara tiba tiba seorang crew naik keatas panggung dan berbisik padanya, minjun tampak kaget dan mengganguk, setelah crew turun.
"Lihatlah dia jahat hanya beridri dibelakang sana, padahal aku memintanya duduk dihadapannku" minjun menunjuk di suatu tempat dan lampu sorotan menyorot ke arah youngsun yang ternyata hadir dan duduk di deretan belakang. Semua mata menatap ke arahnya. Membuat youngsun kaget sekaligus heran dan menoleh ke ibunya yang tersenyum. Ternyata ibunylah yang memberitahu salah satu crew tadi bahwa youngsun hadir dari tadi.

"Youngcuna ppalie iriwa" youngsun hanya diam terpaku.
"Okee.. geuraeseo naega kalke" minjun berjalan ke arah youngsun menarik tangannya dan membawa nya ke atas panggung, semua fans melihat apa yang dilakukannya.
"Oppa meuseun iriya?, dia wanita buruk dia bisu tidak pantas mendampingimu" ucap salah satu fans membuat minjun terkejut namun dengan tenang minjun berkata.
"Aku lebih suka melihatnya tidak bisa berbicara dari pada bisa berbicara dan hanya mengeluarkan kata kata kasar itu jauh lebih buruk" kemudian fans itu terdiam dan semua orang menyorakinya. Minjun terus menatapi youngsun ia menggenggam kedua tangan youngsun dan berkata.
"Aku tidak bisa menjadi sahabatmu lagi youngcunah~" youngsun menggerutkan kening heran.
"Aku ingin menjadi suara dalam hidupmu, kau tidak perlu takut tidak bisa bernyanyi, aku akan bernyanyi setiap hari untukmu. Maukah kau menjadi kekasihku ku" semua orang berteriak dan wartawan mengabadikan gambar tersebut.
"Katakan bila kau menolak, namun jika hanya diam berarti kau menerimaku" minjun mulai menghitung.
"Hana... Dul.." Minjun sengaja memberi opsi itu karena dia tau youngsun tidak bisa bicara.
"Set.. Kau diam saja berarti kau menerimaku" minjun tersenyum.. tiba tiba youngsun memeluk minjun dan semua penonton bersorak senang, juga ibu youngsun yang melihat dari kejauhan.
Youngsun memeluk minjun tangannya menulis sesuatu di punggung minjun.
"Saranghae" minjun pelan pelan menelaah tulisan tangan youngsun, setelah tau ia pun berbisik
"nado saranghahe youngcunah"

                                                                     ****

Taecyeon Junho Part
"Arasseo" junho menyeka air matanya dan memasukan semua barang barang shinhye ke dalam kardus. Kemuadian mereka semua keluar dari rumah yang tampak sudah kosong itu. Taecyeon dan junho tampak menempel sesuatu di depan pintu rumah. "DIJUAL!! HUB 933-1213699" taxy tiba di depan rumah menjemput ibu shinhye yang hendak ke bandara pergi ke jepang menyusul ayah shinhye yang juga mantan suaminya untuk kembali rujuk, itu hikmah dari kepergian shinhye.
"Eomonim hati hati semoga kau bahagia disana" kata taecyeon memeluk ibu shinhye begitu juga junho yang juga memberikan pelukan hangat.
"Kalian berdua baik baik ya, meski aku di jepang sering seringlah menelpon"
"Pasti.. Meski jauh selalu dihati" juho tersenyum kemudian taxi pun meninggalkan mereka.
"Meski jauh selalu dihati,,!?" Taecyeon bicara menatap junho.
"Nee meski orang yang kita sayang tidak bersama kita secara fisik, tapi hati ini akan selalu bersama" junho terus menatap mata taecyeon, begitupun taecyeon. Senyuman manis shinhye seperti terpancar dari sorot mata mereka berdua. Membuat mereka tersenyum bahagia satu sama lain.
"Happy valentine shinhye" mereka bicara serempak dan kembali menggunakan kaca mata hitam mereka kemudian merangkul satu sama lain dan berjalan meninggalkan rumah itu.

"Jangan takut gelap lagi
Karena selama kau menutup matamu
aku  pasti akan ada mengawasi mu seperti terang bulan"  ucap junho dalam hati.

"Jadi bahkan jika kita terpisah
Karena kau terus menerangi langit hatiku
Jangan lupa
aku  selalu di samping mu" ucap Taecyeon dalam hati.

"dua quotes di atas aku ambil dari lirik lagu jepang favorite ku di 2PM hanarete itemo"

NB: apabila setelah membaca tidakmemberi komentar sama saja menzolimin author!! ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa jika kucing hilang

Hi.. Kali ini dengan penunuh semangat bercerita.Ngga kayak kemaren yang menderu penuh air mata. Aku mau sharing tentang pengalaman spiritual ku dengan sang pencipta nih.  Dua hari yang lalu aku cerita kalo Brondie kucing ku hilang, oopss dibuang tepatnya. Soalnya dia kena scabies. Karena binggung terus orang rumah juga udah ada yang ketuleran jadinya mama bilang buang aja. Untuk mencegah dia gak balik lagi aku buang dia jauh menyebrangi sungai (BKT). Jaraknya dari rumah aku itu kira-kira 2KM lah. Waktu itu juga abis subuh jadi masih gelap. Pas dibuang kita pulang ke arah Barat, dan sempet liat Brondie muter ke Timur, jadi kita saling lawan arah. Sampe di rumah ada perasaan nyesel banget. Kepikiran dia yang manja banget itu harus berada di luaran dengan penyakit gatel-gatel itu. Gak kebayang tar mukanya luka-luka dimana-mana. Alhasil aku cuma bisa nangis sejadi-jadinya. Seharian udah lebih dari ditinggal mati suami aja LOL.  Mama sama abang kesian jadi beliin gantinya yan

Don't Remove Your Past

Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish.  Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis

Doa Untuk Yang Sedang Terlilit Hutang

Assalamualaikum readers semua.. Kalau sudah sampai pada postingan ini artinya temen-temen semua lagi ada dalam masalah hutang piutang pastinya. Gak apa temen-temen sekalian, tidak usah malu jika punya hutang. Malu lah jika tidak bisa membayar hutang. Karena dalam islam, perkara hutang ini bukan perkara kecil. Pada saat manusia telah meninggal, hutang adalah perkara pertama yang di munculkan. "Jika ada hutang-piutang silahkan hubungi keluarga ybs" kalimat itu kerap kita dengar saat yang punya hutang telah meninggal.Itu sebab hutang bukan lah perkara ringan. Saya mau berbagi pengalaman mengenai hutang semoga bisa menjadi manfaat bagi teman semua. Dahulu sekitar April 2016 saya pernah terlilit hutang (kreditan) dalam kasus ini, saya adalah pihak yang didzalimi. Seseorang (Si Pulan) telah berhutang atas nama saya pada perusahaan leassing. Pada saat itu saya hanya bisa berpositif saja dan 100% sungguh sungguh niat hanya ingin membantu si pulan. Bulan pertama, bulan kedua