Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish. Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis
Manusia emang gak bisa Hidup Tanpa Cinta..
siapa yang setuju dengan kata kata itu??
Tapi pernah kah kita bertanya kapan cinta itu datang?...
Kenapa sulit bagi saya mendapatkan cinta sejati?....
Kenapa saya lambat bertemu dengan cinta saya?..
Apa cinta itu benar benar ada??
Sebagian orang hampir Frustasi dengan pertanyaan pertanyaan itu..
Saya hanya menuliskan apa yang ada didalam benak saya, Pandangan saya terhadap Cinta sejati..
Karena Saya juga berharap mendapatkan cinta sejati yang abadi..^^v
Genre: Comedy Romance
Author : Della Shaqienna
Cast : 2PM all member
JYP (park jin Young)
Miss A (suzy)
Park dongmi, Park Hyemi, Park chieun, Park Youngsun.
8 tahun sudah berlalu setelah mereka ditinggal kedua orang tua mereka. Berjalannya waktu membuat umur 4 bersaudara ini semakin matang. Park dongmi (29), park hyemi (27), park chieun (24) dan si maknae park youngsun (20). Mereka semua seharusnya sudah berkeluarga, namun apa yang terjadi dengan mereka semua, pacar pun mereka tak punya.
Pagi yang cerah di kota seoul menyapa ke 4 gadis itu.
"Youngsunah~ neo ppalie wa, cepat sarapan" teriak dongmi si sulung yang sudah rapi dengan setelan blazer hitamnya. Youngsun duduk di meja makan dan mulai memolesi rotinya dengan selai namun dongmi kembali bicara.
"Yahh kenapa lelet sekali youngsunah~ hari pertama kau masuk di kampus baru mu, apa kau tidak senang hah? Cepat bawa roti mu dan makan di mobil. Aku sudah mau terlambat"
"Anio " youngsun menyangkal.
"Youngsunah~ ppalie" chieun membantunya mengemasi roti.
"Cieunah uri kkayo" teriak dongmi.
"Nee eonni" balas chieun.
-Kampus-
Youngsun segera turun dari mobil, dan dongmi kembali berpesan.
"Jika kuliah sudah selesai cepat kembali ke ke rumah ya jangan terus main"
"Arasseo" youngsun membungkukkan kepalanya.
Mobil dongmi pun menjauh dari pandangannya dan seketika youngsun berteriak sambil mengepalkan tangannya gemas.
"Yakkk ige mwoya park youngsun, berapa umurmu sekarang.. Ah jeongmal michingetta" youngsun geram ia loncat loncat serta lari lari di tempat seperti orang gila, ia tidak sadar banyak yang memperhatikannya.
"Yongsunah meuseunigoya? Liat semua orang melihatmu" suzy menyadarkannya dan youngsun kembali berlagak jaim, seperti tidak terjadi apa apa ia merapikan rambutnya kembali..
"Suzyah, ppalie kka.." Youngsun bergegas.
-Rumah-
Hyemi memang selalu bangun siang, tidak seperti dongmi ia bekarja sebagai penulis skenario drama televisi, jadi jam kerjanya tidak menentu kadang dia bisa bekerja tengah malam bahkan sampai pagi.
"Yahhh apa kau tidak akan datang lagi kali ini" hyemi mengagetkan chieun yang sedang membaca undangan pernikahan temannya.
"Eonni kenapa muncul tiba-tiba isshh" chieun kesal padahal dia membaca dengan sembunyi sembunyi agar tidak ketahuan.
"Yakk teman sma mu akan mengira kau telah mati jika tidak pernah datang disetiap acara acara penting kekek" hyemi tertawa.
"Yakk eonniii!!! Aku bukan tidak mau, hanya aku malu jika harus pegri sendiri."
"Makanya kau carilah pacar, atau ajak saja youngsun"
"Yak perawan tua mana boleh bicra begitu kepada adikmu ini" chieu menghentakan kakinya.
"Eeiiii jangan menyebutkan kata perawan tua, dongmi eonni akan batuk disana keekee" seketika mereka berdua tertawa geli bersama.
"Sudah lah aku mau tidur lagi"
"Lalu buat apa bangun pagi"
"Memberi sarapan pada toilet" hyemi kembali menuju kamar sambil menggaruk garuk kepalanya.
"Aishh jinja.. Kenapa nickhun oppa mau dengannya, kalian sangkat tidak cocok, " Gerutu chien.
-Dongmi's office-
"Uhuuk uhuk.. Uhuk uhukk.., aishh kenapa aku tiba tiba batuk begini" dongmi meraih gelas berisi air dimeja kerjanya dan meminumnya.
"Tok tok tok" (suara ketukan)
"Ya, silahkan Masuk" dongmi berteriak. Manager Jang segera masuk dan tersenyum, dongmi memperhatikannya dari ujung sepatu sampai ujung rambut dan terlihat kaget.
"Yaak jang wooyoung kenapa tidak pernah tahan dengan warna rambut mu" dongmi berkomentar, wooyong mengelus elus jambul ala "tin tinnya" sambil berkaca di ruangan dongmi.
"Hanya mencocokan dengan warna sepatu ku, chocolate brown, keren kan?" Wooyoung menebar pesona didepan dongmi namun tidak diabaikannya.
"Nee, lalu ada apa keruangannku?"
"Ini proposal yang harus kau bawa saat bertemu klien nanti siang" wooyong menyodorkan sebuah dokumen,
"Aku akan temani kau nati" kata wooyoung.
"Aishh jangan bercanda jang wooyoung kau selalu mengacaukan rencanaku"
"Makanya jangan mencari jodoh dari klien mu sendiri"
"Yak wooyongah~" dongmi geram, membuat wooyoung mudur mendekati pintu keluar.
"Yah lain kali bicara secara formal kepadaku manager park" wooyong menggoda dongmi dan keluar dari ruangan itu.
#flashback#
2minggu lalu saat wooyoung menemani dongmi bertemu dengan kliennya yang ternyata adalah owner dari perusahaan games yang hendak berinvestasi dengan perusahaan dongmi. Ditengah tengah percakapan dongmi dan klienya.
"Ah~ jadi anda sendiri masih single kah" klien itu tiba tiba bertanya,dongmi hanya tersipu malu namun dengan cepat wooyoung menyambar.
"Ah iya dia juga sangat cantik apalagi ketika sedang makan Maeundakbal (ceker ayam rasa pedas)"
"Maeundakbal..?? " Klien itu terkejut.
"Oh geurae itu makanan favoritenya" wooyong bicara lagi membuat dongmi kesal namun menahannya dengan senyum memaksa.
"Oh aku benci Maeundakbal"
"Ahh anio bukan begitu" dongmi mencoba menjelaskan namu wooyoung kembali menyambar.
"Ahh sudahlah dongmi tidak usah malu mengakuinya" wooyoung tersenyum.
#flashback end#
"Ahh benar benar memalukan, kenapa dia bicara begitu" dongmi berhenti menginngat kejadian memalukan itu.
-Kampus-
"Youngsunah~" suzy memanggil youngsun yang sudah hendak pulang.
"Mwoo?"
"Kau mau kemana? Ayo ikut kita dulu makan makan"
"Agh mianae suzyah aku makan dirumah saja aku harus pulang" suzy agak kecewa mendengarnya.
"Kamu pulang kemana? Mungkin kita searah" ucap seorang namja yang menggunakan jacket baseball bertuliskan JH. youngsun kaget karena tidak mengenal namja itu, namun senyumnya kepada youngsun membuat dia sedikit gugup.
"Yak junho.. Tidak usah sok akrab, youngsun kka aq mau kerumah mu saja.. Bye bye"
"Yak suzyahh~" teman temannya kecewa karena suzy tidak jadi ikut makan dan pulang bersama youngsun. Youngsun sesekali menoleh kebelakang menegaskan siapa namja yang bernama junho tadi, ketika iya berbalik mengintip ternyata junho masih memperhatikannya, malah tersenyum dan melambaikan tangannya membuat youngsun kaget.. Jantungnya mendadak berdegup cepat. Ia sedikit panik dan mulai berjalan cepat.
"Youngsunah~ waeyo !! Kenapa jadi berjalan cepat" suzy heran namun mengikutinya, jadilah mereka berdua terlihat aneh dan membuat junho tertawa menatap dari belakangnya.
-RUMAH-
"Aku pulang..." Youngsun meneriaki isi rumah.
"Wah uri dongsaeng sudah pulang, bagaimana dikampus, ada tidak namja tampan seperti oppa" nichkhun menggoda youngsun.
"Sepertinya tidak ada oppa" suzy menyambar dan terus menatap nichkhun dan membuat nya tertawa.
"Kalian satu kampus lagi?? Kau tidak bosan berteman dengannya youngsun" kata khun.
"Oppa iissshhh" suzy ngambek.
"Anioo dia sahabat terbaikku dari SMA" younsung merangkul suzy, tiba tiba hyemi menggagetkan mereka.
"Oh ada suzy disini, kalian belum makan kan? Cepat makanlah, eonni pergi dulu ya."
"Nee eoni " jawan yongsun suzy bersama.
"Hati hati dirumah ya" khun menjetikan matanya kepada mereka dan pergi meninggalkan mereka.
"OMO.. OMO apa itu barusan.. Sepertinya aku mau pingsan, kenapa Khun oppa itu tampan sekali" kata suzy menjatuhkan badanya di sofa.
"Aissshhh" youngsun meninggalkanya menuju kamar.
-cafe-
"Baiklah aku harus keluar bertemu customer menyapa mereka, siapa tahu ada yang memikat hatiku" chiun keluar dari ruangannya menuju hall cafe mengawasi kerja stafnya dan sekalian melirik lirik customer, ia menyapa hangat setiap customer cafe tempat ia bekerja sebagai manager. Namun belum ada yang terlihat menarik olehnya. Chieun terus tersenyum kesana kemari sampai tiba tiba seorang namja memanggilnya. Dan chieun mengahpirinya.
"Bisa kau temani aku sebentar" namja itu memberikan wink nya ke chieun dan membuat chieun kaget bukan main.
"Ah ah bu bukan seperti itu tuan, maaf saya masih harus bertugas" tolak chieun.
"Kau karyawan di cafe ini, aku pikir kau wanita yang sedang mencari sogaeting (kencan buta) di cafe ini"
"Ah tidak seperti itu tuan" cheiun segera meninggalkan pria gendut berambut putih setengah botak itu dan menuju ruangannya kembali.
"Aigooo~ apa itu tadi.. Aku tidak mencari yang seperti ituu" chiun mengelus elus dadanya.
-office-
Dongmi bertemu dengan kliennya untuk membicarakan kontrak kerja, dia benar benar kaget melihat kliennya yang bertubuh tegap, "Park jinyeong imnida" mereka bersalaman dan mulai membicarakan masalah investasi, dongmi kagum sekali dengan jinyoung oppa, dia terlihat sangat pintar dalam berbisnis tanpa sadar obrolan mereka semakin intim sampai berbicara hal hal di luar pekerjaan. Dongmi mulai tertarik, jinyoung bersikap sangat sopan dan tau sekali cara bagaimana memperlakukan wanita.
"OMO ini yang aku cari selama ini" dongmi berucap dalam hati.
"Dongmi sii, sepertinya hari semakin gelap dimana kau tinggal biar aku antar pulang" jinyoung menawarkan, karena ia datang terlambat jadi mereka bertemu setelah jam kantor selesai. Dongmi memang menantikan hal itu dan langsung mengiyakan dan merekapun pulang bersama.
"Wooyoung pulang dengan mobilku, kuncinya aq titipkan pada security, besok pagi kita berangkat bersama ya, mobil mu biarkan saja dikantor. gomawo wooyoungi~" wooyoung mendapat sms dari dongmi.
"Mwo!! Apa dia berhasil kali ini!! Waaahhh" wooyoung lalu mengambil kunci mobil dongmi dan pulang dengan mobil itu. Sepanjang jalan pulang ia terus berfikir apa dongmi benar benar bisa berkenalan secara pribadi dengan kliennya itu.
-Seoul broadcast-
"Apa Khunie ada di dalam?" Didepan pintu hyemi bertanya pada seorang crew.
"Nee pemotretan dan audisi casting" jelas crew tersebut. Hyemi masuk dan suasana di ruangan itu sangat ramai. Ia melihat khun sedang mengambil gambar seorang model bule.
"Siapa model itu? Matanya indah sekali" tanya hyemi pada crew lain.
"Dia casting baru buat drama yang kau tulis, produser merekrutnya. Dia keturunan inggris tapi pacarnya orang korea." Tiba tiba seorang crew meminta tolong pada hyemi.
"Hyemi tolong berikan hazelnut ini pada pacar model itu aku mau antar dokumen ke produser"
"Ini hazelnut coffee ? Mana creamernya? "Hyemi heran.
"Oh dia meminta tanpa creamer dan hanya minta banyakan caramelnya saja" crew itu menunjuk ke arah seorang namja. Hyemi teringat sesorang akan hazelnut caramel itu. Dan benar hyemi terkejut bukan main saat melihat kekasih dari model itu. Perlahan hyemi berjalan langkahnya seperti kaku matanya terus menatap waja namja itu.
"masih menyukainya?" Hyemi menyodorkan coffee itu dan mengaetkan namja itu.
"Ah Park hyemi" namja itu benar benar terkejut melihat hyemi.
"Ah lama tidak bertemu taecyeonshii"
"Ah iya kau juga, bagaimana kabarmu?" Mereka berdua telihat sangat canggung satu sama lain. Taecyeon adalah cinta pertama hyemi saat sma, begitupun sebaliknya namun menyedihkan sampai taecyeon pindah ke amerika tak satupun dari mereka berani menyatakan perasaan mereka.
"Baik" hyemi hanya menjawab singkat taecyeonpun hanya mengangguk. Sejenak mereka terdiam dan hyemi kembali berbicara.
"Pacarmu cantik, bule lagi"
"Aghh nee, mmmm kau sendiri bagaimana pasti pacarmu juga tampan"
"Jagieya.. "Khun berteriak lalu menghampiri hyemi.
"Nae namja chingu" hyemi memperkenalkan nichkhun ke taecyeon.
"Ohh sabrina ga namja chingunika?" Khun bertanya.
"Nee, kami sudah berkenalan" ucap taecyeon.
"Kalian saling kenal?" nichkhun kembali bertanya namun sabrina memanggil taecyeon, dan taecyeon bergegas menghampirinya meninggalkan nickhun dan hyemi.
"Oh nee teman waktu sma, kau sudah selesaikan ayaokk kita makan aku lapar" hyemi mengajak nickhun keluar ruangan untuk makan, matanya sekali melihat taecyon dari jauh.
-Rumah-
Suzy sedang berkemas untuk pulang tiba tiba terdengar suara pintu terbuka chieun pulang.
"Ohh suzyah, kau disini?" Chieun menyapa
"Nee chieun eonni anyeong, tapi aku mau pulang aku sudah dari siang disini" suzy tersenyum.
"ow sudah makan"
"Nee eonni"
"Ya, hati hati ya eoni ke kamar dulu" chieun masuk kamarnya suzy hanya tersenyum dan memperhatikan chieun.
"Youngsunah~ chieun eoni neomu yepeunda, jinja nan chuayo" suzy memang mengangumi chieun sejak lama.
"Seandainya kau seorang pria, pasti dia senang sekali."
"Dari kalian berempat dia yang paling cantik, tapi kenapa dia belum mempunyai pacar?"
"Mollae itu salah satu alasan juga kenapa sampai saat ini aku tidak boleh berpacaran"
"Ahh tapi bagaimana dengan junho?" Suzy mulai menggoda.
"Yakk kenapa kau membicarakan soal dia?" Youngsun berteriak.
"Nega?? Yak yak yak Bukannya sepanjang hari ini kau yang bertanya tanya soal dia"
"Ahh suzyahhhh~" youngsun mulai merengek.
"Hahaha Sudahlah aku mau pulang, daahhh" suzy segera pulang.
"Aigoo apa dia akan menyeritakannya ke junho? Ahh aku maluu ahhh michigetta" youngsun heboh sendiri.
Dia menuju kamarnya namun ia melihat dari cela pintu kamar chieun, chieun tampak setengah berbaring diatas meja riasnya, youngsun masuk dan mulai memijit pundak kakaknya itu.
"Eoni kenapa? Capek ya? Hari ini apa bayak kerjaan?"
"Oh youngsunah aniyo, eoni mau istirahat kau kembali kekamar sana."
"Eghh araa~" youngsun perlahan berjalan ia bingung, namun chieun kembali memanggilnya.
"Youngsunah~ eoni ga yepeojianha?"
"Neo wae..? " Youngsun kembali menghampiri chieun dan menggambil frame foto di meja rias chieun.
"Eoni jinja yepeoda, eoni mirip sekali sama eoma"
"Jinjayo!!!"
"Jinjayo eoni, aku mau kelak pacarmu harus seorang namja yang tampan seperti appa ya"
Chieun tersenyum, tiba tiba suara dongmi menggagetkan mereka.
"Aku pulang... Youngsunah~" Teriak dongmi
"Ohh dongmi eoni pulang, aku menemuinya dulu" youngsung meninggalkan chieun.
"kakak kakak mu sudah pulang semua?" Tanya dongmi.
"Hanya chieunie saja, oh eoni nuguya?" Youngsun menujuk ke arah seorang namja yang duduk di ruang tamu.
"Annyeong haseyou park jinyoung imnida"
"Oh anyeong haseyo youngsun imnida" youngsun membungkukkan badanya.
"Nae chingu" dongmi menjelaskan.
"Ahh nee eoni aku tinggal dulu ya" youngsun kembali ke kamar chieun.
"Chieunie ppalie kau lihat dongmi eoni, ada laki laki di bawah wajahnya tampan tubuhnya tegap.. Apa dia pacar baru dongmi eoni?"
Chieun bagkit cepat dari tempat tidurnya mengintip mereka dari lantai 2, chieun segera kembali menemui youngsun.
"Aghh daebak!! Aku berharap itu benar benar pacar dongmi eoni"
"Nado eoni sepertinya semua yang dicari dongmi eonni ada di dia" balas youngsun.
Mereka terus asik bergosip di kamar chieun sampai sampai youngsun tertidur disana.
Disaat semua orang dirumah telah tidur hyemi baru pulang dari kerjanya. Ia masuk kekamarnya ia membongkar lemarinya seperti mencari sesuatu. Sebuah kardus cokelat kecil, hyemi duduk diatas ranjangnya dan membuka kotak itu, kotak dimana ia menyimpan barang barang kenangannya saat bersama taecyeon. Hyemi menatap sebuah foto box mereka dengan penuh gaya.
"Taecyeonah kenapa harus bertemu mu disaat seperti ini, disaat kau sudah bersama orang lain." Hyemi berceloteh menyesali situasi itu, dia yang hapir tidak pernah menangis kini tampak menangis menatap foto lama itu.
****
Paginya wooyoung menjemput dongmi dengan mobil dongmi, seperti biasa youngsun juga ada disitu untuk pergi kuliah.
"youngsunah~ apa kemarin bertemu dengan seorang paman?" Tanya wooyoung.
"Ajushii??" Youngsun mengerutkan keningnya.
"Hmm eonnimu sepertinya sedang jatuh cinta" wooyoung mengoda dongmi.
"Yak jang wooyoung!!" Teriak dongmi.
"Ahh arasseoo.. oppa juga mengenalnya?" Youngsun bertanya ke wooyoung.
"Anii.. Hajiman.. Siapa yg lebih tampan oppa atau ajushi itu?"
"Yak yak yak kalian berhenti bicara" dongmi kesal, youngsun tak berani bicara, wooyoung memandang youngsun dari sepion tengah mobil namun tiba tiba youngsun menggerakkan mulutnya tanpa bersuara ke pada wooyoung.
"O.P.P.A" wooyoung langsung berteriak senang.
"Mattaaaa" wooyoung senang youngsun bilang dirinya lebih tampan dari pada jinyoung. Dongmi heran melihat wooyoung berteriak, dia menatap youngsun namun youngsun cepat memalingkann wajahnya ke jendela mobil seperti tidak terjadi apa apa.
"Youngsunah sampai selamat belajar ya"
"Nee wooyoung oppa gomawo yo" youngsun turun dan mobil merekapun segera menuju kantor.
"Apa dia kaya, tampan? Apa investasinya besar?" Wooyoung membuka pembicaraan di mobil.
"Jang wooyoung berhenti bicara fokus saja pada stir mu" jawab dongmi.
"Aigoo jika kali ini gagal jagan mencariku ya.."
"Kau bersiap saja cepat cari pacar, jangan datang sendiri ke pesta pernikahannku" dongmi tersenyum menang.
"Mwo!!! Secepat itukah kau yakin,,ah jangan khawatir aku tidak akan datang sendiri" wooyoung sedikit cemas tapi ia berusaha tenang.
-Rumah-
Hyemi hendak meninggalkan rumah namun seorang namja telah berdiri di depan rumahnya.
"Taecyeonshii" ucap hyemi kaget. Taecyeon membukakan pintu mobilnya menyuruh hyemi masuk.
"Naiklah kita berangkat bersama aku juga menemui sabrina di kantormu" ucap taecyeon.
Hyemi benar benar tidak bisa menolaknya dia juga tidak tahu harus senang atau apa. Ketika sampai di lokasi shuting mereka berpisah menuju pasangan masing masing. Taecyeon mendampingi kekasihnya dilokasi shooting, namun isiden kecil terjadi. Kaki hyemi tersangkut di kabel lampu saat dia sedang memonitor camera sehingga lampu hampir terjatuh mengenainya, tecyeon yang dari tadi memperhatikan hyemi, bergerak dengan cepat menggeser tubuh hyemi, menhindari lampu yang hendak jatuh itu walaupun akhirnya mereka terjatuh. Hyemi terus menatap taecyeon yang keliatan sangat khawatir.
"Neo gwaenchana" taecyeon terus bertanya.
orang disekelinling mereka memperhatikan mereka berdua. Nickhun yang panik melihat itu segera berlari menghampiri kekasihnya namun saat taecyeon melihat darah di sikut hyemi akibat tergores aspal dia langsung menggendong hyemi dan melewati nickhun yang ingin menghampiri hyemi. Taecyeon merebahkan hyemi ke sofa dan meminta crew mengobatinya.
Nichkhun melongok melihat mereka, nickhun memperhatikan mereka dari jauh, ia mulai merasa sesuatu yang aneh. Sedangkan sabrina yang juga melihat peristiwa itu hanya diam saja, ia malah berkata apa bisa melanjutkan shootingnya. Kemudian mereka melanjutkan kembali sebagai sutradara nickhunpun harus bersikap profesional meski otaknya dipenuhi banyak pertanyaan.
Tecyeon menemani hyemi yang sedang diobati, hyemi hanya menatap tecyeon, ia mengingat ucapan taecyeon dimobil tadi.
"Jika ada sedikit waktu, luangkanlah untuk sekedar makan dan mengobrol bersamaku"
-kampus-
Youngsung di depan perpustakaan berdiri menunggu hujan reda, ia menuggu suzy untuk pulang bersama. Tiba tiba seseorang disebelahnya membuka payung, Lalu youngsun berteriak.
"Suzyah~"namun ternyata bukan suzy tapi junho dengan smiling eyes nya ia berkata.
"Suzy pulang dengan jong woo hyeong (senior basket)" kata junho membuat youngsun kaget.
"Ahh~ gadis ituu" youngsun geram dan mulai menelpon suzy namun junho berkata lagi.
"Ponselnya mati makanya dia tidak menghubungimu dari tadi dan menyuruhku menyampaikannya, dia minta maaf"
"ahh eottokhae..." Youngsun mulai panik.
"Kau mau aku antar....." Junho belum selesai bicara.
"Ah ani ani aku akan naik bis saja"
"Yahh maksudku aku antar sampai halte bis" tegas junho, karena aku membutuhkan payung menuju parkiran" tegas junho tersenyum.
Youngsun malu tapi dia tetap tersenyum pahit.
"Ahh laki laki apa itu bukanya menawari tumpangan untuk wanita, malah mebiarkanku naik bus" youngsun mendongkol dalam hati.
Sampai di halte junho berkata.
"Baik bisa kutinggal sekarang ya"
"Ohh nee" sejenak youngun berpikir dan dia kembali memangil junho.
"Jun..ho..shii" ia memanggil terbata ia kaget saat menoleh ternyata junho masih berdiri di belakangnya.
"Nee" jawanb junho semangat.
"Kau belum pergi" youngsun heran.
"Aku antar kau pulang ya" junho langsung menarik tangan youngsun mereka menuju parkiran dengan satu payung, youngsun memperhatikan junho yang dari tadi kelihatan tertawa geli.
"Ada yang lucu??" Tanya youngsun.
"Haha suzy bilang kau tidak akan mau diajak dengan orang yang baru kau kenal makanya aku tidak mengajak mu tadi di awal, dia bilang kau akan lebih memilik naik bus. Dan ternyata benar"
"Dia bilang begituu??" Tanya youngsun sembari masuk ke mobil junho. Junho menekan gas nya dan mulai melaju.
"Tidak hanya itu awalnya aku takut saat dia bilang kau akan memilih naik bus, tapi suzy bilang tak perlu khawatir karena itu tidak akan terjadi, katanya kau selalu bingung masalah halte pemberhentian bus" junho menjelaskan sambil tertawa.
"Laluuuuu" youngsun bicara dengan nada setengah kesal.
"Aku pikir kau akan naik taksi tapi suzy juga bilang itu lebih tidak mungkin, karena kau trauma pernah hampir diculik sopir taksi, makanya aku tadi tidak langsung pergi tadi"
"Ahhh jinja!! Aku tidak percaya dia memberitahumu semuanya" youngsun mulai kesal.
"Yang lebih membuatku tak percaya dia bilang kau belum pernah pacaran, benarkah??"
"MWOYA!!! Apa dia juga bilang kalo aku menyukaimu?"
"Mwooo..kau menyukaiku??" Junho kaget.
"Aiiissshhhhh ppaboya" youngsun memalingkan wajahnya ke jendela dan memukul mukul kepalanya.
"Youngsunshii neo nan chuaanika?" Junho kembali bertanya, youngsun mulai terlihat kikuk.
"Suzy bilang kau anak yang manis dan tidak suka berbohong, jadi apa benar kau menyukaiku?"
"Ah berhenti di depan.. kau kelewatan satu rumah" youngsun berteriak mengagetkan junho, junho memundurkan mobilnya. Setelah berhenti youngsung dengan cepat keluar tanpa menjawab pertanyaan junho tadi. Junho keluar dari mobil dan memanggilnya.
"Youngsunshii" panggil junho
"Ah nee gomawoyo junhoshii" ucap youngsun singkat.
"ah..Nee, nado gomawoyo non na chuattemune" junho masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan youngsun termenung di depan rumahnya.
To be Continue ^^v
Where is Love Part II
Warning
membaca tanpa berkomentar bearti sama saja mendzolimin Author, karena Author butuh Kritik dan saran untuk lebih Baik.
siapa yang setuju dengan kata kata itu??
Tapi pernah kah kita bertanya kapan cinta itu datang?...
Kenapa sulit bagi saya mendapatkan cinta sejati?....
Kenapa saya lambat bertemu dengan cinta saya?..
Apa cinta itu benar benar ada??
Sebagian orang hampir Frustasi dengan pertanyaan pertanyaan itu..
Saya hanya menuliskan apa yang ada didalam benak saya, Pandangan saya terhadap Cinta sejati..
Karena Saya juga berharap mendapatkan cinta sejati yang abadi..^^v
Genre: Comedy Romance
Author : Della Shaqienna
Cast : 2PM all member
JYP (park jin Young)
Miss A (suzy)
Park dongmi, Park Hyemi, Park chieun, Park Youngsun.
8 tahun sudah berlalu setelah mereka ditinggal kedua orang tua mereka. Berjalannya waktu membuat umur 4 bersaudara ini semakin matang. Park dongmi (29), park hyemi (27), park chieun (24) dan si maknae park youngsun (20). Mereka semua seharusnya sudah berkeluarga, namun apa yang terjadi dengan mereka semua, pacar pun mereka tak punya.
Pagi yang cerah di kota seoul menyapa ke 4 gadis itu.
"Youngsunah~ neo ppalie wa, cepat sarapan" teriak dongmi si sulung yang sudah rapi dengan setelan blazer hitamnya. Youngsun duduk di meja makan dan mulai memolesi rotinya dengan selai namun dongmi kembali bicara.
"Yahh kenapa lelet sekali youngsunah~ hari pertama kau masuk di kampus baru mu, apa kau tidak senang hah? Cepat bawa roti mu dan makan di mobil. Aku sudah mau terlambat"
"Anio " youngsun menyangkal.
"Youngsunah~ ppalie" chieun membantunya mengemasi roti.
"Cieunah uri kkayo" teriak dongmi.
"Nee eonni" balas chieun.
-Kampus-
Youngsun segera turun dari mobil, dan dongmi kembali berpesan.
"Jika kuliah sudah selesai cepat kembali ke ke rumah ya jangan terus main"
"Arasseo" youngsun membungkukkan kepalanya.
Mobil dongmi pun menjauh dari pandangannya dan seketika youngsun berteriak sambil mengepalkan tangannya gemas.
"Yakkk ige mwoya park youngsun, berapa umurmu sekarang.. Ah jeongmal michingetta" youngsun geram ia loncat loncat serta lari lari di tempat seperti orang gila, ia tidak sadar banyak yang memperhatikannya.
"Yongsunah meuseunigoya? Liat semua orang melihatmu" suzy menyadarkannya dan youngsun kembali berlagak jaim, seperti tidak terjadi apa apa ia merapikan rambutnya kembali..
"Suzyah, ppalie kka.." Youngsun bergegas.
-Rumah-
Hyemi memang selalu bangun siang, tidak seperti dongmi ia bekarja sebagai penulis skenario drama televisi, jadi jam kerjanya tidak menentu kadang dia bisa bekerja tengah malam bahkan sampai pagi.
"Yahhh apa kau tidak akan datang lagi kali ini" hyemi mengagetkan chieun yang sedang membaca undangan pernikahan temannya.
"Eonni kenapa muncul tiba-tiba isshh" chieun kesal padahal dia membaca dengan sembunyi sembunyi agar tidak ketahuan.
"Yakk teman sma mu akan mengira kau telah mati jika tidak pernah datang disetiap acara acara penting kekek" hyemi tertawa.
"Yakk eonniii!!! Aku bukan tidak mau, hanya aku malu jika harus pegri sendiri."
"Makanya kau carilah pacar, atau ajak saja youngsun"
"Yak perawan tua mana boleh bicra begitu kepada adikmu ini" chieu menghentakan kakinya.
"Eeiiii jangan menyebutkan kata perawan tua, dongmi eonni akan batuk disana keekee" seketika mereka berdua tertawa geli bersama.
"Sudah lah aku mau tidur lagi"
"Lalu buat apa bangun pagi"
"Memberi sarapan pada toilet" hyemi kembali menuju kamar sambil menggaruk garuk kepalanya.
"Aishh jinja.. Kenapa nickhun oppa mau dengannya, kalian sangkat tidak cocok, " Gerutu chien.
-Dongmi's office-
"Uhuuk uhuk.. Uhuk uhukk.., aishh kenapa aku tiba tiba batuk begini" dongmi meraih gelas berisi air dimeja kerjanya dan meminumnya.
"Tok tok tok" (suara ketukan)
"Ya, silahkan Masuk" dongmi berteriak. Manager Jang segera masuk dan tersenyum, dongmi memperhatikannya dari ujung sepatu sampai ujung rambut dan terlihat kaget.
"Yaak jang wooyoung kenapa tidak pernah tahan dengan warna rambut mu" dongmi berkomentar, wooyong mengelus elus jambul ala "tin tinnya" sambil berkaca di ruangan dongmi.
"Hanya mencocokan dengan warna sepatu ku, chocolate brown, keren kan?" Wooyoung menebar pesona didepan dongmi namun tidak diabaikannya.
"Nee, lalu ada apa keruangannku?"
"Ini proposal yang harus kau bawa saat bertemu klien nanti siang" wooyong menyodorkan sebuah dokumen,
"Aku akan temani kau nati" kata wooyoung.
"Aishh jangan bercanda jang wooyoung kau selalu mengacaukan rencanaku"
"Makanya jangan mencari jodoh dari klien mu sendiri"
"Yak wooyongah~" dongmi geram, membuat wooyoung mudur mendekati pintu keluar.
"Yah lain kali bicara secara formal kepadaku manager park" wooyong menggoda dongmi dan keluar dari ruangan itu.
#flashback#
2minggu lalu saat wooyoung menemani dongmi bertemu dengan kliennya yang ternyata adalah owner dari perusahaan games yang hendak berinvestasi dengan perusahaan dongmi. Ditengah tengah percakapan dongmi dan klienya.
"Ah~ jadi anda sendiri masih single kah" klien itu tiba tiba bertanya,dongmi hanya tersipu malu namun dengan cepat wooyoung menyambar.
"Ah iya dia juga sangat cantik apalagi ketika sedang makan Maeundakbal (ceker ayam rasa pedas)"
"Maeundakbal..?? " Klien itu terkejut.
"Oh geurae itu makanan favoritenya" wooyong bicara lagi membuat dongmi kesal namun menahannya dengan senyum memaksa.
"Oh aku benci Maeundakbal"
"Ahh anio bukan begitu" dongmi mencoba menjelaskan namu wooyoung kembali menyambar.
"Ahh sudahlah dongmi tidak usah malu mengakuinya" wooyoung tersenyum.
#flashback end#
"Ahh benar benar memalukan, kenapa dia bicara begitu" dongmi berhenti menginngat kejadian memalukan itu.
-Kampus-
"Youngsunah~" suzy memanggil youngsun yang sudah hendak pulang.
"Mwoo?"
"Kau mau kemana? Ayo ikut kita dulu makan makan"
"Agh mianae suzyah aku makan dirumah saja aku harus pulang" suzy agak kecewa mendengarnya.
"Kamu pulang kemana? Mungkin kita searah" ucap seorang namja yang menggunakan jacket baseball bertuliskan JH. youngsun kaget karena tidak mengenal namja itu, namun senyumnya kepada youngsun membuat dia sedikit gugup.
"Yak junho.. Tidak usah sok akrab, youngsun kka aq mau kerumah mu saja.. Bye bye"
"Yak suzyahh~" teman temannya kecewa karena suzy tidak jadi ikut makan dan pulang bersama youngsun. Youngsun sesekali menoleh kebelakang menegaskan siapa namja yang bernama junho tadi, ketika iya berbalik mengintip ternyata junho masih memperhatikannya, malah tersenyum dan melambaikan tangannya membuat youngsun kaget.. Jantungnya mendadak berdegup cepat. Ia sedikit panik dan mulai berjalan cepat.
"Youngsunah~ waeyo !! Kenapa jadi berjalan cepat" suzy heran namun mengikutinya, jadilah mereka berdua terlihat aneh dan membuat junho tertawa menatap dari belakangnya.
-RUMAH-
"Aku pulang..." Youngsun meneriaki isi rumah.
"Wah uri dongsaeng sudah pulang, bagaimana dikampus, ada tidak namja tampan seperti oppa" nichkhun menggoda youngsun.
"Sepertinya tidak ada oppa" suzy menyambar dan terus menatap nichkhun dan membuat nya tertawa.
"Kalian satu kampus lagi?? Kau tidak bosan berteman dengannya youngsun" kata khun.
"Oppa iissshhh" suzy ngambek.
"Anioo dia sahabat terbaikku dari SMA" younsung merangkul suzy, tiba tiba hyemi menggagetkan mereka.
"Oh ada suzy disini, kalian belum makan kan? Cepat makanlah, eonni pergi dulu ya."
"Nee eoni " jawan yongsun suzy bersama.
"Hati hati dirumah ya" khun menjetikan matanya kepada mereka dan pergi meninggalkan mereka.
"OMO.. OMO apa itu barusan.. Sepertinya aku mau pingsan, kenapa Khun oppa itu tampan sekali" kata suzy menjatuhkan badanya di sofa.
"Aissshhh" youngsun meninggalkanya menuju kamar.
-cafe-
"Baiklah aku harus keluar bertemu customer menyapa mereka, siapa tahu ada yang memikat hatiku" chiun keluar dari ruangannya menuju hall cafe mengawasi kerja stafnya dan sekalian melirik lirik customer, ia menyapa hangat setiap customer cafe tempat ia bekerja sebagai manager. Namun belum ada yang terlihat menarik olehnya. Chieun terus tersenyum kesana kemari sampai tiba tiba seorang namja memanggilnya. Dan chieun mengahpirinya.
"Bisa kau temani aku sebentar" namja itu memberikan wink nya ke chieun dan membuat chieun kaget bukan main.
"Ah ah bu bukan seperti itu tuan, maaf saya masih harus bertugas" tolak chieun.
"Kau karyawan di cafe ini, aku pikir kau wanita yang sedang mencari sogaeting (kencan buta) di cafe ini"
"Ah tidak seperti itu tuan" cheiun segera meninggalkan pria gendut berambut putih setengah botak itu dan menuju ruangannya kembali.
"Aigooo~ apa itu tadi.. Aku tidak mencari yang seperti ituu" chiun mengelus elus dadanya.
-office-
Dongmi bertemu dengan kliennya untuk membicarakan kontrak kerja, dia benar benar kaget melihat kliennya yang bertubuh tegap, "Park jinyeong imnida" mereka bersalaman dan mulai membicarakan masalah investasi, dongmi kagum sekali dengan jinyoung oppa, dia terlihat sangat pintar dalam berbisnis tanpa sadar obrolan mereka semakin intim sampai berbicara hal hal di luar pekerjaan. Dongmi mulai tertarik, jinyoung bersikap sangat sopan dan tau sekali cara bagaimana memperlakukan wanita.
"OMO ini yang aku cari selama ini" dongmi berucap dalam hati.
"Dongmi sii, sepertinya hari semakin gelap dimana kau tinggal biar aku antar pulang" jinyoung menawarkan, karena ia datang terlambat jadi mereka bertemu setelah jam kantor selesai. Dongmi memang menantikan hal itu dan langsung mengiyakan dan merekapun pulang bersama.
"Wooyoung pulang dengan mobilku, kuncinya aq titipkan pada security, besok pagi kita berangkat bersama ya, mobil mu biarkan saja dikantor. gomawo wooyoungi~" wooyoung mendapat sms dari dongmi.
"Mwo!! Apa dia berhasil kali ini!! Waaahhh" wooyoung lalu mengambil kunci mobil dongmi dan pulang dengan mobil itu. Sepanjang jalan pulang ia terus berfikir apa dongmi benar benar bisa berkenalan secara pribadi dengan kliennya itu.
-Seoul broadcast-
"Apa Khunie ada di dalam?" Didepan pintu hyemi bertanya pada seorang crew.
"Nee pemotretan dan audisi casting" jelas crew tersebut. Hyemi masuk dan suasana di ruangan itu sangat ramai. Ia melihat khun sedang mengambil gambar seorang model bule.
"Siapa model itu? Matanya indah sekali" tanya hyemi pada crew lain.
"Dia casting baru buat drama yang kau tulis, produser merekrutnya. Dia keturunan inggris tapi pacarnya orang korea." Tiba tiba seorang crew meminta tolong pada hyemi.
"Hyemi tolong berikan hazelnut ini pada pacar model itu aku mau antar dokumen ke produser"
"Ini hazelnut coffee ? Mana creamernya? "Hyemi heran.
"Oh dia meminta tanpa creamer dan hanya minta banyakan caramelnya saja" crew itu menunjuk ke arah seorang namja. Hyemi teringat sesorang akan hazelnut caramel itu. Dan benar hyemi terkejut bukan main saat melihat kekasih dari model itu. Perlahan hyemi berjalan langkahnya seperti kaku matanya terus menatap waja namja itu.
"masih menyukainya?" Hyemi menyodorkan coffee itu dan mengaetkan namja itu.
"Ah Park hyemi" namja itu benar benar terkejut melihat hyemi.
"Ah lama tidak bertemu taecyeonshii"
"Ah iya kau juga, bagaimana kabarmu?" Mereka berdua telihat sangat canggung satu sama lain. Taecyeon adalah cinta pertama hyemi saat sma, begitupun sebaliknya namun menyedihkan sampai taecyeon pindah ke amerika tak satupun dari mereka berani menyatakan perasaan mereka.
"Baik" hyemi hanya menjawab singkat taecyeonpun hanya mengangguk. Sejenak mereka terdiam dan hyemi kembali berbicara.
"Pacarmu cantik, bule lagi"
"Aghh nee, mmmm kau sendiri bagaimana pasti pacarmu juga tampan"
"Jagieya.. "Khun berteriak lalu menghampiri hyemi.
"Nae namja chingu" hyemi memperkenalkan nichkhun ke taecyeon.
"Ohh sabrina ga namja chingunika?" Khun bertanya.
"Nee, kami sudah berkenalan" ucap taecyeon.
"Kalian saling kenal?" nichkhun kembali bertanya namun sabrina memanggil taecyeon, dan taecyeon bergegas menghampirinya meninggalkan nickhun dan hyemi.
"Oh nee teman waktu sma, kau sudah selesaikan ayaokk kita makan aku lapar" hyemi mengajak nickhun keluar ruangan untuk makan, matanya sekali melihat taecyon dari jauh.
-Rumah-
Suzy sedang berkemas untuk pulang tiba tiba terdengar suara pintu terbuka chieun pulang.
"Ohh suzyah, kau disini?" Chieun menyapa
"Nee chieun eonni anyeong, tapi aku mau pulang aku sudah dari siang disini" suzy tersenyum.
"ow sudah makan"
"Nee eonni"
"Ya, hati hati ya eoni ke kamar dulu" chieun masuk kamarnya suzy hanya tersenyum dan memperhatikan chieun.
"Youngsunah~ chieun eoni neomu yepeunda, jinja nan chuayo" suzy memang mengangumi chieun sejak lama.
"Seandainya kau seorang pria, pasti dia senang sekali."
"Dari kalian berempat dia yang paling cantik, tapi kenapa dia belum mempunyai pacar?"
"Mollae itu salah satu alasan juga kenapa sampai saat ini aku tidak boleh berpacaran"
"Ahh tapi bagaimana dengan junho?" Suzy mulai menggoda.
"Yakk kenapa kau membicarakan soal dia?" Youngsun berteriak.
"Nega?? Yak yak yak Bukannya sepanjang hari ini kau yang bertanya tanya soal dia"
"Ahh suzyahhhh~" youngsun mulai merengek.
"Hahaha Sudahlah aku mau pulang, daahhh" suzy segera pulang.
"Aigoo apa dia akan menyeritakannya ke junho? Ahh aku maluu ahhh michigetta" youngsun heboh sendiri.
Dia menuju kamarnya namun ia melihat dari cela pintu kamar chieun, chieun tampak setengah berbaring diatas meja riasnya, youngsun masuk dan mulai memijit pundak kakaknya itu.
"Eoni kenapa? Capek ya? Hari ini apa bayak kerjaan?"
"Oh youngsunah aniyo, eoni mau istirahat kau kembali kekamar sana."
"Eghh araa~" youngsun perlahan berjalan ia bingung, namun chieun kembali memanggilnya.
"Youngsunah~ eoni ga yepeojianha?"
"Neo wae..? " Youngsun kembali menghampiri chieun dan menggambil frame foto di meja rias chieun.
"Eoni jinja yepeoda, eoni mirip sekali sama eoma"
"Jinjayo!!!"
"Jinjayo eoni, aku mau kelak pacarmu harus seorang namja yang tampan seperti appa ya"
Chieun tersenyum, tiba tiba suara dongmi menggagetkan mereka.
"Aku pulang... Youngsunah~" Teriak dongmi
"Ohh dongmi eoni pulang, aku menemuinya dulu" youngsung meninggalkan chieun.
"kakak kakak mu sudah pulang semua?" Tanya dongmi.
"Hanya chieunie saja, oh eoni nuguya?" Youngsun menujuk ke arah seorang namja yang duduk di ruang tamu.
"Annyeong haseyou park jinyoung imnida"
"Oh anyeong haseyo youngsun imnida" youngsun membungkukkan badanya.
"Nae chingu" dongmi menjelaskan.
"Ahh nee eoni aku tinggal dulu ya" youngsun kembali ke kamar chieun.
"Chieunie ppalie kau lihat dongmi eoni, ada laki laki di bawah wajahnya tampan tubuhnya tegap.. Apa dia pacar baru dongmi eoni?"
Chieun bagkit cepat dari tempat tidurnya mengintip mereka dari lantai 2, chieun segera kembali menemui youngsun.
"Aghh daebak!! Aku berharap itu benar benar pacar dongmi eoni"
"Nado eoni sepertinya semua yang dicari dongmi eonni ada di dia" balas youngsun.
Mereka terus asik bergosip di kamar chieun sampai sampai youngsun tertidur disana.
Disaat semua orang dirumah telah tidur hyemi baru pulang dari kerjanya. Ia masuk kekamarnya ia membongkar lemarinya seperti mencari sesuatu. Sebuah kardus cokelat kecil, hyemi duduk diatas ranjangnya dan membuka kotak itu, kotak dimana ia menyimpan barang barang kenangannya saat bersama taecyeon. Hyemi menatap sebuah foto box mereka dengan penuh gaya.
"Taecyeonah kenapa harus bertemu mu disaat seperti ini, disaat kau sudah bersama orang lain." Hyemi berceloteh menyesali situasi itu, dia yang hapir tidak pernah menangis kini tampak menangis menatap foto lama itu.
****
Paginya wooyoung menjemput dongmi dengan mobil dongmi, seperti biasa youngsun juga ada disitu untuk pergi kuliah.
"youngsunah~ apa kemarin bertemu dengan seorang paman?" Tanya wooyoung.
"Ajushii??" Youngsun mengerutkan keningnya.
"Hmm eonnimu sepertinya sedang jatuh cinta" wooyoung mengoda dongmi.
"Yak jang wooyoung!!" Teriak dongmi.
"Ahh arasseoo.. oppa juga mengenalnya?" Youngsun bertanya ke wooyoung.
"Anii.. Hajiman.. Siapa yg lebih tampan oppa atau ajushi itu?"
"Yak yak yak kalian berhenti bicara" dongmi kesal, youngsun tak berani bicara, wooyoung memandang youngsun dari sepion tengah mobil namun tiba tiba youngsun menggerakkan mulutnya tanpa bersuara ke pada wooyoung.
"O.P.P.A" wooyoung langsung berteriak senang.
"Mattaaaa" wooyoung senang youngsun bilang dirinya lebih tampan dari pada jinyoung. Dongmi heran melihat wooyoung berteriak, dia menatap youngsun namun youngsun cepat memalingkann wajahnya ke jendela mobil seperti tidak terjadi apa apa.
"Youngsunah sampai selamat belajar ya"
"Nee wooyoung oppa gomawo yo" youngsun turun dan mobil merekapun segera menuju kantor.
"Apa dia kaya, tampan? Apa investasinya besar?" Wooyoung membuka pembicaraan di mobil.
"Jang wooyoung berhenti bicara fokus saja pada stir mu" jawab dongmi.
"Aigoo jika kali ini gagal jagan mencariku ya.."
"Kau bersiap saja cepat cari pacar, jangan datang sendiri ke pesta pernikahannku" dongmi tersenyum menang.
"Mwo!!! Secepat itukah kau yakin,,ah jangan khawatir aku tidak akan datang sendiri" wooyoung sedikit cemas tapi ia berusaha tenang.
-Rumah-
Hyemi hendak meninggalkan rumah namun seorang namja telah berdiri di depan rumahnya.
"Taecyeonshii" ucap hyemi kaget. Taecyeon membukakan pintu mobilnya menyuruh hyemi masuk.
"Naiklah kita berangkat bersama aku juga menemui sabrina di kantormu" ucap taecyeon.
Hyemi benar benar tidak bisa menolaknya dia juga tidak tahu harus senang atau apa. Ketika sampai di lokasi shuting mereka berpisah menuju pasangan masing masing. Taecyeon mendampingi kekasihnya dilokasi shooting, namun isiden kecil terjadi. Kaki hyemi tersangkut di kabel lampu saat dia sedang memonitor camera sehingga lampu hampir terjatuh mengenainya, tecyeon yang dari tadi memperhatikan hyemi, bergerak dengan cepat menggeser tubuh hyemi, menhindari lampu yang hendak jatuh itu walaupun akhirnya mereka terjatuh. Hyemi terus menatap taecyeon yang keliatan sangat khawatir.
"Neo gwaenchana" taecyeon terus bertanya.
orang disekelinling mereka memperhatikan mereka berdua. Nickhun yang panik melihat itu segera berlari menghampiri kekasihnya namun saat taecyeon melihat darah di sikut hyemi akibat tergores aspal dia langsung menggendong hyemi dan melewati nickhun yang ingin menghampiri hyemi. Taecyeon merebahkan hyemi ke sofa dan meminta crew mengobatinya.
Nichkhun melongok melihat mereka, nickhun memperhatikan mereka dari jauh, ia mulai merasa sesuatu yang aneh. Sedangkan sabrina yang juga melihat peristiwa itu hanya diam saja, ia malah berkata apa bisa melanjutkan shootingnya. Kemudian mereka melanjutkan kembali sebagai sutradara nickhunpun harus bersikap profesional meski otaknya dipenuhi banyak pertanyaan.
Tecyeon menemani hyemi yang sedang diobati, hyemi hanya menatap tecyeon, ia mengingat ucapan taecyeon dimobil tadi.
"Jika ada sedikit waktu, luangkanlah untuk sekedar makan dan mengobrol bersamaku"
-kampus-
Youngsung di depan perpustakaan berdiri menunggu hujan reda, ia menuggu suzy untuk pulang bersama. Tiba tiba seseorang disebelahnya membuka payung, Lalu youngsun berteriak.
"Suzyah~"namun ternyata bukan suzy tapi junho dengan smiling eyes nya ia berkata.
"Suzy pulang dengan jong woo hyeong (senior basket)" kata junho membuat youngsun kaget.
"Ahh~ gadis ituu" youngsun geram dan mulai menelpon suzy namun junho berkata lagi.
"Ponselnya mati makanya dia tidak menghubungimu dari tadi dan menyuruhku menyampaikannya, dia minta maaf"
"ahh eottokhae..." Youngsun mulai panik.
"Kau mau aku antar....." Junho belum selesai bicara.
"Ah ani ani aku akan naik bis saja"
"Yahh maksudku aku antar sampai halte bis" tegas junho, karena aku membutuhkan payung menuju parkiran" tegas junho tersenyum.
Youngsun malu tapi dia tetap tersenyum pahit.
"Ahh laki laki apa itu bukanya menawari tumpangan untuk wanita, malah mebiarkanku naik bus" youngsun mendongkol dalam hati.
Sampai di halte junho berkata.
"Baik bisa kutinggal sekarang ya"
"Ohh nee" sejenak youngun berpikir dan dia kembali memangil junho.
"Jun..ho..shii" ia memanggil terbata ia kaget saat menoleh ternyata junho masih berdiri di belakangnya.
"Nee" jawanb junho semangat.
"Kau belum pergi" youngsun heran.
"Aku antar kau pulang ya" junho langsung menarik tangan youngsun mereka menuju parkiran dengan satu payung, youngsun memperhatikan junho yang dari tadi kelihatan tertawa geli.
"Ada yang lucu??" Tanya youngsun.
"Haha suzy bilang kau tidak akan mau diajak dengan orang yang baru kau kenal makanya aku tidak mengajak mu tadi di awal, dia bilang kau akan lebih memilik naik bus. Dan ternyata benar"
"Dia bilang begituu??" Tanya youngsun sembari masuk ke mobil junho. Junho menekan gas nya dan mulai melaju.
"Tidak hanya itu awalnya aku takut saat dia bilang kau akan memilih naik bus, tapi suzy bilang tak perlu khawatir karena itu tidak akan terjadi, katanya kau selalu bingung masalah halte pemberhentian bus" junho menjelaskan sambil tertawa.
"Laluuuuu" youngsun bicara dengan nada setengah kesal.
"Aku pikir kau akan naik taksi tapi suzy juga bilang itu lebih tidak mungkin, karena kau trauma pernah hampir diculik sopir taksi, makanya aku tadi tidak langsung pergi tadi"
"Ahhh jinja!! Aku tidak percaya dia memberitahumu semuanya" youngsun mulai kesal.
"Yang lebih membuatku tak percaya dia bilang kau belum pernah pacaran, benarkah??"
"MWOYA!!! Apa dia juga bilang kalo aku menyukaimu?"
"Mwooo..kau menyukaiku??" Junho kaget.
"Aiiissshhhhh ppaboya" youngsun memalingkan wajahnya ke jendela dan memukul mukul kepalanya.
"Youngsunshii neo nan chuaanika?" Junho kembali bertanya, youngsun mulai terlihat kikuk.
"Suzy bilang kau anak yang manis dan tidak suka berbohong, jadi apa benar kau menyukaiku?"
"Ah berhenti di depan.. kau kelewatan satu rumah" youngsun berteriak mengagetkan junho, junho memundurkan mobilnya. Setelah berhenti youngsung dengan cepat keluar tanpa menjawab pertanyaan junho tadi. Junho keluar dari mobil dan memanggilnya.
"Youngsunshii" panggil junho
"Ah nee gomawoyo junhoshii" ucap youngsun singkat.
"ah..Nee, nado gomawoyo non na chuattemune" junho masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan youngsun termenung di depan rumahnya.
To be Continue ^^v
Where is Love Part II
Warning
membaca tanpa berkomentar bearti sama saja mendzolimin Author, karena Author butuh Kritik dan saran untuk lebih Baik.
Komentar
Posting Komentar