Langsung ke konten utama

Don't Remove Your Past

Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish.  Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis...

[2PM FanFic] Forbidden Love #Part1



[Wooyoung]

“Yak kenapa kau suka sekali menginap di apartemen ku huh” Suara itu tiba-tiba saja mengangetkan ku . “Sepertinya besok aku harus mengganti password nya biar kau tak bisa masuk”
“Yak.. Uri Chinggu-eyeo, geutji!” Aku menghapiri sahabatku itu dan segera merangkul lehernya. “Lelah? Sini aku massage! Aku ini jago sekali dalam massage.” Aku mulai menggerakkan jemariku di atas pundaknya .
“Ah.. neo jinjja.. mau berapa hari kau disini?” Sepertinya sahabtku ini sudah hafal dengan tingkahku.
“Heheee tidak lama kok.” Aku mengeluarkan jurus ageyo ku di depannya.
“Na namja-eyeo.. Namja…aaa~” Ucap sahabatku memamerkan otot lengannya yang memang membuatku selalu kesal karena aku tak memiliki tubuh indah sepertinya.
“Arasseo.. Neo Kim Jung Kook anieyeo. Geumanhaseyo!” Aku kembali pada posisi awalku. Duduk di depan LED menikmati acara music.

                                                                         ***

“Oppa, Wooyoung odinde?”
“Mollayo, wae?”
“Ani… isanghae… Aku sudah memberitahu lama, soal pesta ini. Tapi dia malah pergi ke luar. Padahal dia bilang dia akan ikut kita BBQ bersama.”
“Kalau begitu telpon dia.”
“Aku sudah coba, tapi tidak dijawab. Coba oppa saja yang telepon!”
“Ah.. Na jeona halkkeyo.”

                                                                              ***

“Acara apa ini membosankan, setiap hari semakin banyak saja grup band yang baru debut. Membuatku tak bisa menghapal wajah mereka satu persatu.”  Aku medial semua channel yang ada mencari program yang bagus.
“Wooyoung-ah. Kau mau merusak TV ku.”
“Apa menggati-ganti channel begini bisa rusak? Murahan sekali TV mu.” Plak, pukulan kecil menghantam kepalaku seketika.
“Aphayo.. aishh jinjja~”
“Kenapa masih menonton acara music, Girls Group sekarang tak ada yang sebagus Wonder Girls.”
“Geureotji. 2PM juga sudah vacum akibat wamil. Pantas acara music sudah tidak seru lagi.”
“Nah kalau begitu kau tonton saja dramaku. Ini sudah waktunya.”  Taecyeon mulai menggubah channel music menjadi channel dramanya. Hmm Begitulah jika punya sahabat seorang actor. Kalian akan selalu diminta menonton dramanya walau jalan ceritanya tidak kalian suka. Tapi bukan masalah dari pada aku di usir dan harus kembali kerumah dan kembali menyaksikan pemandangan yang merusak mata, lebih baik aku menonton saja.

“Kringgg..~ Kringgg~…” (Khun-Hyung)

Ah kenapa lagi dia, “Yeobuseyo”
“Odilga, Wooyoung~ah”
“Na.. Taecyeoni jibae… “ Belum selesai aku bicara suara itu langsung terdengar. Suara yang selama ini bisa merusak sel-sel otakku. Bisa mengacaukan semua jaringannya sehingga sering kali aku bersifat tak wajar. “Wooyoungah…. Wooyoungah~” Aku mendengarnya. Jelas, seperti dia berbisik lembut di telingaku. “Wooyoungah.. kenapa diam?”.
“Yak!!” Taecyeon menyadarkanku bahwa aku harus menjawab. “Oh~”
“Neo Jigeum odiya? Chukkule..??” Chukkulae katanya.. Iya aku memang ingin mati ditanganmu. Bunuh saja aku. Bunuh aku sekarang. Agar aku tak lagi merasakan sakitnya.
“Wooyoungah~ Ppalie deorawa!! Kau sendiri yang janji akan menemaniku BBQ malam ini.
“Kan sudah ada Khun hyung.” Ah kenapa itu yang keluar, jelas sekali aku tak menyukai kebersamaan mereka.
“Wooyoungah, daging ini bayak sekali mana bisa kami habiskan berdua. Kau ajak Taecyeon sekalian ya. Aku juga membeli banyak beer. Jika tidak datang, aku tak mau bertemu denganmu lagi. Dengar!!”
“Wooyoungah~ datanglah, kau tahu Dongmi tak pernah suka pesta yang sepi kan.”
Pesta katanya, Lalu aku akan menjadi lilin penghias malam kalian. Aku bisa habis terbakar perlahan melihat kebersamaan kalian. “Arasseo Hyung. Na kkalkaeyo.” Begitulah aku. Tak bisa sama sekali menolak apa yang di minya oleh Hyung ku.
“PPaliwa.” Aku tak ingin hanya beku memandang mereka berdua.
“Ah, naega wae? Kenapa aku juga harus ikut.”
“Uri Chinggu-eyeo!”
“Aisshh apa kau tak ada alasan lain? Hubungi menejerku dulu baru mengajakku keluar!”
“Yak!!! Chukkulae!!”

                                                                       ***

“Sudah memakaiku secara gratis, minta tupangan. Akupula yang menyetir. Tteo mwondae?” Aku sepertinya mendengar Taecyeon berbicara. Tapi aku seperti tak punya tenaga membalas ucapannya.
“Yak.. Wooyoung-ah. Kalau para oktizen mengetahui ini kau pasti sudah habis oleh mereka.”
“Panggil saja mereka biar menghabisi ku sekarang.” Tatapanku lurus kedepan jalan. Wajahku tampak serius saat ini. Membuat Taecyeon menatapku lekat-lekat dari balik kemudinya.
“Neo wae? Dari dulu aku sudah pernah bilang, Khun hyung menyukainya tapi kau masih bersikeras mengenalkan mereka berdua. Sekarang kau harus terima kenyataannya.”
“Orang yang satu-satunya membesarkanku samapai sekarang tanpa bantuan kedua orang tua. Apa pantas aku melukainya. Huh?” Taecyeon mendadak diam. “ Nae hyungi-eyeo.. hyung. Dan aku menyayanginya. “
“Geuronikka, berhentilah menyukai Dongmi. Kalau Khun hyung tahu kau juga menyukainya, maka akan sulit bagi kalian berdua.”
“Sulit. Kau tahu itu kan. Dongmi-ssi, Na cheosarangi-eyeo.” Aku tahu kali ini Taecyeon benar-benar akan kehabisan kata-kata. Menjadi seorang bintang hallyu membuatnya terpaksa meninggalkan cinta pertamanya demi karir. Dia tahu rasanya. Kehilangan itu menyakitkan. Makanya dia tak bisa bicara banyak soal hubunganku yang kompleks ini.

                                                                             ***


Kakiku mendadak berat melangkah menuju rumah yang setiap hari aku huni. Taecyeon dan aku saling menatap sejenak. Meyakinkan aku bahwa semua akan baik-baik saja. Aku hanya tinggal duduk, makan dan berusaha mengabaikan mereka. Tapi hari ini adalah hari jadi mereka yang ke seratus. Sekaligus menambah daftar panjang waktuku untuk memilikinya kembali.
“Wooyoungah~ heiss napeun namjaya.” Dongmi memeluku. Kami sudah dua minggu tidak bertemu. Di kampuspun aku terus menghindarinya karena takut dia akan mengajaku merayakan hari ini seperti bulan-bulan sebelumnya.
“Na bogoshipeosseo~” Nado… manieyeo.. aku hanya bisa menjawabnya dalam hati. Seandainya aku bisa me-rewind sedikit waktu, aku tak akan pernah mengenalkannya pada kakaku. Padahal aku belum sempat mengutarakan perasaanku padanya. Mereka sudah terlanjur dekat. Dongmi lebih sering bermain keluar bersama kakaku dari pada aku. Mereka memiliki selera yang sama. Bahkan Dongmi bisa akrab dengan semua sahabat kakaku. Dibanding pacar-pacar kakaku sebelumnya.
Aku hanya menatap mereka berdua. Tertawa didepanku. Aku hanya berada di balik punggung mereka yang asik menatap kembang api yang mereka mainkan.
“Sudahlah, kau mau Khun hyung bahagia kan? Biarkan mereka bahagia. Toh Dongmi nyaman sekali bersamanya. JIka kau merusak, kau  akan meluaki dua orang.”
Aku sadar yang di ucapkan Taecyeon. Aku bukan hanya melukai Kakaku, tapi juga sahabatku. Tak pernah aku melihat Dongmi tersenyum lepas sebahagia itu saat bersamaku. Kami hanya berteman. Begitulah kami, dan memang akan seperti itu selamanya. Sepertinya aku harus belajar merelakan sesuatu. 

                                                                           ***

“Maaf terlambat semua.” Suara ramai terdengar. Minjun Hyung, sahabat Kakaku tiba-tiba datang.
“Ada yang mengundangku untuk makan mala mini. Wooyoungah, apa kabar kau?”
“Baik Hyung.” Aku rasa malam ini tak seburuk yang ku kira. Aku pikir aku dan Taecyeon hanya akan menonton adegan drama tanpa naskah secara live. Minjun hyung dan beberapa sahabat-sahabat hyungku hadir juga.
“Minjun Oppa annyeong… annyeong.. terimakasih semua.” Dongmi mulai menyapa mereka satu demi satu. Senang melihat Dongmi familiar dengan mereka semua, terlebih dengan sahabat baik Hyung ku –Kim Minjun yang ternyata bekas senior SMA nya. Alasan kenapa dia bisa nyaman berada di lingkungan teman-teman Kakaku.
“Yak, banyak begini kenapa harus memaksaku datang? Taecyeon sangat sibuk kau tahu kan.” Aku menyenggol Dongmi.
“Uri CHINGGU-eyeo. Geutji Taecyeon ssi!”
“Oh nee.” Taecyeon menjawab halus dan menatapku. Chinggu.. ya begitulah Dongmi mengambarkan hubungan yang kami bina selama ini. Umumnya kita akan merasa bahagia saat melihat orang yang kita sayangi itu bahagia. Sebuah kata-kata klise yang hanya terdapat dalam novel-novel romace. Kenyataannya aku sama sekali tidak bisa bahagia. Seandainya dia bukan Hyungku, mungkin aku akan lebih cepat memulihkan semuanya. Memulihkan luka di hatiku. Satu hal yang dikatakan banyak orang “Jangan pernah mencintai kekasih saudaramu.”

-End-

Part 2 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa jika kucing hilang

Hi.. Kali ini dengan penunuh semangat bercerita.Ngga kayak kemaren yang menderu penuh air mata. Aku mau sharing tentang pengalaman spiritual ku dengan sang pencipta nih.  Dua hari yang lalu aku cerita kalo Brondie kucing ku hilang, oopss dibuang tepatnya. Soalnya dia kena scabies. Karena binggung terus orang rumah juga udah ada yang ketuleran jadinya mama bilang buang aja. Untuk mencegah dia gak balik lagi aku buang dia jauh menyebrangi sungai (BKT). Jaraknya dari rumah aku itu kira-kira 2KM lah. Waktu itu juga abis subuh jadi masih gelap. Pas dibuang kita pulang ke arah Barat, dan sempet liat Brondie muter ke Timur, jadi kita saling lawan arah. Sampe di rumah ada perasaan nyesel banget. Kepikiran dia yang manja banget itu harus berada di luaran dengan penyakit gatel-gatel itu. Gak kebayang tar mukanya luka-luka dimana-mana. Alhasil aku cuma bisa nangis sejadi-jadinya. Seharian udah lebih dari ditinggal mati suami aja LOL.  Mama sama abang kesian jadi beliin gan...

Cara Membongkar printer Canon Pixma E400

Jadi gini agan-agan sekalian yang mungkin mempunyai print yang sama dengan merek diatas dan memiliki kendala yang sama. Saya ingin berbagi sedikit. Tiba-tiba printer saya ini ga mau narik kertas buat di print. Roll nya berjalan tapi ga mau narik. Jika teman teman mengalami hal serupa jangan khawatir karena sudah pasti ada sesuatu di dalam yang menghambat kertas masuk. Ternyata setelah saya bongkar secara sederhana, terdapat tutup flash disk. Haddeewwh ada ada aja ya.. Saya pikir masalah sudah selsai namun ternyata setelah pembongkaran amatir itu tanpa sengaja saya merusaknya. Karena setelah itu printer saya mati total. Power nya tidak berfungsi. Kembalibsaya intip dari celah yang saya buka setengah tadi. Benar saja ternyata soketnya terlepas. Kertas penghubung power ON-OFF nya copot. Jalan satu satunya adalah membongkar nya untuk kembali memasang soket tersebut. Namun kerasnya bukan main tutup tombol yang hendal di buka. Berikut step by step membongkar Printer Pixma E40...

Review Frutamin Soap, Gulta Wink Soap,

Hi... Para Beauty Hunter Product online . Gue mau Sharing sekaligus mereview beauty product yang udah gue pakai. Berawal dari searching di instagram mengenai produk kecantikan dari Thailand, tertarik lah ge denga dua produk ini. Frutamin Soap dan Gluta Wink Soap . Pic by Google Pic by Google Harga kedua barang ini bisa kalian cek di Instagram, menurut gue harganya ABNORMAL banget buat sekedar sabun. Gue tinggal di Jakarta, di ITC produk Thailand gini harganya paling 25rb. Tapi di IG ada yang jual sampai 75rb. Dan beruntung nya gue dapet Gluta dengan harga 17rb, dan Frutamin 27rb. Di Olshop paling murah yang jual product 1000% Original. Kenapa Gue tertarik beli ginian... Begini ceritanya.. Gue itu pengendara motor setiap hari kemana-mana pakai motor dan kadang lupa pakai sarung tangan. Alhasil punggung tangan gue belang parah karena terbakar matahari. Kegunaan sabun ini katanya bisa mencerahkan kulit, karena mengandung bla..bla..blaa (kalian bisa cari sendiri ya..) ...