Langsung ke konten utama

Don't Remove Your Past

Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish.  Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis...

[2PM FanFic] Forbidden Love #part5



[Chansung]


“Jika terus begini turunkan saja aku di halte, aku bisa naik taxi.”
“Ah, Mianhae”
Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saat Chieun memintaku menurunkannya di jalan. Aku sedang menuju rumahnya dengan kecepatan penuh. Aku sangat ingin menyusul Youngsun tapi aku tak bisa membiarkan Chieun pulang sendiri.

Sesampainya di rumah Chieun, seperti biasa aku bermaksud membukakan pintu mobil tapi kali ini dengan cepat dia membuka dan bergegas pergi. Aku dengan cepat menyusulnya.
“Chieun neo… Gwaenchana?” Dengan ragu akhirnya keluar juga ucapan itu.
“Geunyang kka.!”
“Ah, arasseo.” Perlahan kulangkah kan kaki mundur sambil melihat punggung nya berbalik masuk menuju rumah. Aku tak bisa bicara banyak dalam kondisinya yang seperti ini. Aku tahu ini pasti berat baginya. Seharusnya aku ada bersamanya membagi masalahnya bukan menambah masalahnya. Tapi saat ini aku benar-benar binggung.

Kembali ku arahkan mobilku menuju apartement Youngsun. Sembari memikirkan banyak sekali hal. Saat tiba di basemant apartement, aku melihat Youngsun berpelukan dengan pria brengsek itu. Ingin rasanya aku keluar dan menghajarnya lagi. Tapi tatapan Youngsun padanya mengurungkan niatku. Kupalingkan sejenak wajahku dari pemandangan itu. Saat aku tahu mobil Junho mulai menjauh pergi, aku segera berlari menyusul Youngsun yang sudah masuk lift.
“Youngsunah.. Youngsun jankaman.”  Youngsun yang melihatku malah  menutup cepat pintu lift. “Aissshh” Membuatku kesal. Aku mencari tangga darurat untuk mengejarnya. Hanya Lima lantai tidak begitu jauh, aku berlari sekuat tenaga agar tiba di depan lift nya lebih dulu. Dengan nafas terengah-engah aku tiba 5 detik saja sebelum liftnya terbuka.

“Youngsunah.. Mian..” Youngsun tetap mengabaikanku dan berjalan begitu saja mendahuluiku. Dia tetap tidak menghiraukan panggilanku. Membuatku dengan terpaksa menarik kuat tangannya. “Sebentar, aku mau bicara.”
“Lepas.!!” Ucapnya dengan mata melotot padaku.
“Oke, aku akan lepas tapi dengarkan aku sebentar..”
“Hana… Dul..” Youngsun memberi aba-aba agar aku melepaskan tanganku darinya. Saat aku melepaskan dia terus berjalan menuju pintu apartementnya dan tetap tak mau mendengarkanku. Aku terpaksa memblock pintunya dengan tubuhku. “Youngsunah, dengarkan. Jika penggakuan tadi membuatmu marah aku minta maaf, aku..”
“KKa…”
“Tapi apa yang aku katakana itu jujur..”
“Kkaragu… Jika tidak akan aku panggilkan security.”
“Okay.” Aku perlahan menjauh dari pintu saat Youngsun mengancam memanggil security. Kubiarkan dia memasukan kata sandi pada alat pengaman pintu. Saat pintu terbuka dia menatapku.
“Kau menyukaiku atau tidak itu bukuan urusannku. Aku sama sekali tak keberatan. Hanya saja aku tak bisa terima jika kau memperlakukan Junho seperti tadi.” Dan Youngsun menghempas pintu aprtement kemudian masuk tanpa membiarkan ku menjawab pernyataanya.

Aku tak bisa pulang dengan keadaan seperti ini. Aku akan menunggunya sampai pagi disini. Sampai dia keluar dan mau mendengarkanku.
Malam itu aku benar-benar lelah dan tertidur pulas, sampai seorang security akhirnya menyuruhku untuk pulang. Katnya dia mendapati gambar ku dari CCTV terlihat mencurigakan di depan apartement orang. Tak mau berdebat akhirnya aku putuskan bermalam di mobilku saja. Maksud hati ingin menunggu Youngsun—Aku malah kesiangan. Mungkin karena semalam otakku sangat lelah. Sekarang jam 9.30 aku yakin Youngsun pasti sudah menuju kampusnya. Aku putuskan untuk langsung kesana. Tanpa mencuci muka ku yang berantakan ini aku mencarinya di sudut-sudut kampusnya. Karena dia sama sekali tak membalas telponku. Beruntung aku melihat Dongmi yang juga teman dekat Youngsun dikampus.

“Kang Dongmi.” Aku melambaikan tangan lalu menghampirinya.
“Oh, Chansungah~ Neo wae yeogisseo?”
“Apa hari ini kau ada kelas bersama Youngsun?”
“Oh.. Wae?”
“Jigeum odisseo?”
“Ah, Youngsun.. dia tadi izin tidak masuk kelas. Sebenarnya dia mau masuk tapi baru saja Junho menjemputnya.”
“Odiga?”
“Molla. Dia tak bilang mau kemana..”
“Aishh saekki..” Aku spontan mengumpat pelan. “Dongmi apa kau ada waktu, aku mau bicara. Ini soal Youngsun dan laki-laki itu.”
“Junho maksudmu?”Aku hanya mengganguk malas.
“Jankaman.” Dongmi berbicara dengan teman disebelahnya. “Wooyoungah, Gwanchana?” Sepertinya dia meminta ijin dengan temannya itu.
“Geurae kkaja.” Dongmi mengajakku pergi.
“Ah, aku pinjam sebentar ya.” Aku berbicara pada pria yang disebut Dongmi—Wooyoung tadi. Dia mengacungkan jempolnya tanda setuju.


***

Masih diwilayah kampus—aku  diajak Dongmi menuju cafeteria kampus, karena Dongmi tak punya waktu banyak untuk berbincang.
“Aku langsung saja, kami bertiga sedang tidak akur. Semalam aku memukul Junho.”
“Aigoo~ kau ini memang apa salah Junho?”
“Dia mencium Youngsun.”
“Lalu kau pukul? Chansungah~ Youngsun bukan anak kecil lagi, dia tak perlu lindunganmu apalagi di saat seperti itu. Lagi pula itu kan Junho. Mereka pacaran, wajar saja kalu seperti itu. Apa kau tak pernah.”
“Ani.. Keugae. Justru karena Junho—aku  tak suka melihatnya. Aku cemburu.”
“Hah? Cemburu? Maksudnya bagaimana?”
“Na Youngsun Chuahae.” Aku melihat Dongmi terbelalak.
“Heol.. Jeongmalyo??”
“Jinjjayo. Sudahlah bukan ini yang mau kubahas saat ini. Masalahnya apa kau tahu Junho itu seorang ayah? Huh? Dia mempunyai seorang puteri.”
“Eottokahe arasseo?” Dongmi juga tampak kaget.
“Aku membututinya. Aku tahu semua tentang dia. Tapi Youngsun selalu menggangapku sok tahu. Dia menipu Youngsun. Dia itu pria beristeri. Tapi Youngsun tak pernah mendengarkan aku.”
“huhh..” Dongmi menghela nafas panjang. “Aku tak pernah memberitahumu ya, Kau tahu dengan sendirinya.”
“Maksudmu?” Aku tak mengerti yang dibicarakan Dongmi.
“Youngsun sudah tahu kalau Junho mempunyai isteri. Tapi dia nekad tetap menjalani hubungan itu atas dasar cinta. Youngsun melarangku menceritakan ini pada siapapu terutama kau. Tapi karena kau sudah tahu sendiri, jadi aku ceritakan saja.”

Aku tak mampu berkata-kata lagi. Kepalaku rasanya mau pecah. Apa sebenarnya yang ada di pikiran Youngsun sampai dia mau menjalin hubungan dengan pria beristeri. Dia sudah tahu bahwa hubungan meraka tidak mungkin berakhir di pelaminan. Atau jangan-jangan Youngsun bermaksud membat Junho bercerai dengan isterinya. Ahhh kepalaku benar-benar mau pecah memikirkannya.

***

Dua sahabatku ini tak menjawab telponku. Terlebih Youngsun, dia bahkan memblock akun ku di ponselnya. Tidak ada jalan lain. Aku berusaha menghubungi Junho. Nomor yang memang sudah lama aku curi dari kontak Youngsun.
“Yobuseyo?” Suara Junho terdengar di seberang telepon.
“Apa mau mu sebenarnya? Jauhi Youngsun dasar pria beristeri. Apa kau tak malu dengan anakmu huh?”
“Nuguseyo?”
“Aku orang yang memukulmu di apartement Youngsun. Kalu kau tak segera meninggalkan Youngsun akan aku laporkan semuanya ke isterimu. Aku sedang..”
“TK Global internasional. Isteriku berada di sana, dia menjemput anak kami. Laporkan saja jika kau mau.”
Tiba-tiba telpon itu terputus. Sial, apa dia mengancamku? Dia pikir aku tak berani menceritakan semuanya.

Aku mencari sosok wanita dengan rambut ikal sebahu itu. Saat ku dapati sosoknya. Segera aku hampiri.
“Agasshi, permisi. Apa kau ada waktu, aku mau bicara sebentar.”
“Kau ini siapa ada perlu apa? aku tak punya banyak waktu. Aku sibuk.”
“Jankaman. 5 menit saja.” Dengan posisi berdiri aku segera menunjukan foto-foto Youngsun bersama Junho yang aku ambil diam-diam saat membututi mereka. “Suamimu ini berselingkuh dengan pacarku lihat.!!” Wanita itu melihat ponselku. “Kau kan isterinya, tolongdiajarkan suamimu.”
“Jeosseonghieyo, aku bentul-betul minta maaf, dia pacarmu ya?. Nanti akan aku nasehati suamiku. Kalau begitu aku permisi dulu.”

Wanita itu lalu pergi begitu saja meninggalakanku. Apa-apaan ini, suaminya berselingkuh tapi dia menggangap seolah suaminya hanya bolos sekolah. Apa maksud kata-kata akan menasehainya nanti. Ah, sia-sia saja aku menemui isterinya. Mungkin isterinya takut dicerai oleh Junho.
Kalu begini sepertinya tak ada cara lain selain bicara langsung pada gadis keras kepala itu. Aku menunggunya di pinggir jalan depan aparementnya. Mataku sungguh lelah hari ini, tapi aku ak boleh tertidur begitu saja. Aku akan menunggunya disini. Tapi sungguh mata ini tak bisa diajak kompromi sesekali dia terpejam kemudian dengan cepat aku menyadarkan diri, menepuk-nepuk pipiku. Aku lihat waktu sudah menunjukan pukul lima sore. Tapi Youngsun belum juga terlihat. Tak mau salah aku memastikan dengan mengirim pesan ke Dongmi menanyakan keberadaan Youngsun. Ternyata Dongmi membalas bahwa  saat ini dia berada di aparement Youngsun menunggunya yang memang juga belum pulang. Dongmi menyuruh aku masuk dan berbincang lagi di dalam, tapi aku menolaknya. Lebih baik aku menunggunya disini saja.

Tak lama setelah itu aku melihat dari sepion dalam mobil—kebelakang , sosok Youngsun perlahan mendekati mobilku. Dengan cepat aku keluar menunggunya dari arah yang berlawanan. Saat dia sudah mendekatiku, ku buka pintu mobil dan menariknya masuk. Sesegera mungkin akupun masuk dan mengunci semua pintu. Terlihat dia berusaha keras membukanya.
“Neo Mwohae??” Dia bertanya apa yang sedang aku lakukan sambil berusaha terus membuka pintu mobil. “Chansung ya!!” pekiknya.

Aku hanya diam membiarkan apa saja yang mau dikatakannya aku tak akan bersuara. Tak mendengar suaraku Youngsun tiba-tiba menatapku lekat-lekat. Baru akahirnya dia diam dan duduk tenang. Apa mungkin aku terlihat sangat menyedihkan saat ini. Kami sering sekali berada dalam keadaan seperti ini. Dalam satu mobil yang sama—duduk  bersebelahan. Tapi baru kali ini suasannanya terasa sangat asing.
“Hanya sebentar saja dengarkan aku.” Ucapku perlahan
“PPalie” Jawabnya cepat.

Oke.. aku menghela nafas, sepertinya Youngsun memang tidak mau berbicara denganku lagi. Apalagi untuk berlama-lama. Aku melihatnya dia hanya memandang lurus kedepan tanpa menatapku.

“Sekali lagi, soal Junho aku minta maaf.” Youngsun tak bereaksi. “Tapi yang ku lakukan itu wajar, aku tak bisa melihat pemandangan itu kemarin. Na neo chuahe Youngsun ya.” Youngsun juga sama sekali tak tertarik dengan kata-kataku. “Tapi kenapa harus Junho…” Suaraku bergetar. “Dia suami orang, dia sudah punya anak. Apa kau mau merusak rumah tangga orang?” Kali ini Youngsun berbalik menatapku. Terlihat sangat marah.
“Kau, sudah berapa kali aku bilang jangan sok tahu soal dia.”
“Aku tahu semua, aku mengikutinya aku tahu anak dan isterinya! Ayolah Youngsun, kenapa harus Junho.”
“Kenapa harus aku?”
“Hahg??” ucapku kaget, bingung mendengar ucapanpan Youngsun.
“Orang yang kau sukai, kenapa harus aku?” Ucapnya memperjelas pernyataan sebelumnya.

Apa? apa yang seharusnya aku jawab agar dia yakin kalau aku benar-benar tulus menyukainya. Karena dia baik, karena dia cantik, karena kami sudah salaing kenal, apa yang seharusnya ku jawab? Kenapa semua alasan terdengar tidak tulus. Aku hanya terdiam tak bisa menjawab.
“Tak bisa menjawab, atau memang tak punya jawaban?” Youngsun bertanya menantang.
“Apa harus ada alasan untuk mencintai seseorang.” Jawabku.
Benar, aku sendiri tak mengerti alasan aku menyukainya. Karena itu tulus datang begitu saja dari hati, tanpa alasan.
“Majayo” Youngsun tampak tersenyum membuatku binggung dan kembali memandang kedepan. “Mecintai seseorang dengan tulus tak perlu alasan. Itulah jawaban pertanyaan mu soal Junho tadi.”

Seketika aku membisu dan terus menatap Youngsun tak bergeming. Heningsejenak menyapa kami berdua. Youngsun lalu menatapku tersenyum “Na kkayeyo” Ucapnya dan membuka pintu mobil dan meninggalkanku sendiri mematung disana. Ku sandarkan kepalaku ke stir. Kepala ini terasa sakit sekali. Kami berdua sama-sama tak memiliki alasan untuk menyukai seseorang.

Tok..tok.. 
Tak lama kudengar suara kaca mobil yang di ketuk, Saat ku buka aku melihay Youngsun disana. Dia mengulurkan satu cup coffee hangat padaku.
“Minumlah, jangan pulang dalam keadaan mengantuk. Istirahat kalau sudah sampai. Chansung, kau tahu  aku tak mau kehilangan sahabat terbaiku. Kau dan Chieun.” Ucapnya dengan senyuman yang biasanya aku lihat. Perlahan ku sambut Coffee itu kemudian melihat Youngsun yang terus menghilang menjauh dari tatapannku.
Saat aku mulai meneguk Coffee itu, aku berfikir—Benar yang diucapkan Youngsun. Aku juga tak mau  kehilangan sahabatku. Baik Youngsun, ataupun Chieun.

-End-

Part 6 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa jika kucing hilang

Hi.. Kali ini dengan penunuh semangat bercerita.Ngga kayak kemaren yang menderu penuh air mata. Aku mau sharing tentang pengalaman spiritual ku dengan sang pencipta nih.  Dua hari yang lalu aku cerita kalo Brondie kucing ku hilang, oopss dibuang tepatnya. Soalnya dia kena scabies. Karena binggung terus orang rumah juga udah ada yang ketuleran jadinya mama bilang buang aja. Untuk mencegah dia gak balik lagi aku buang dia jauh menyebrangi sungai (BKT). Jaraknya dari rumah aku itu kira-kira 2KM lah. Waktu itu juga abis subuh jadi masih gelap. Pas dibuang kita pulang ke arah Barat, dan sempet liat Brondie muter ke Timur, jadi kita saling lawan arah. Sampe di rumah ada perasaan nyesel banget. Kepikiran dia yang manja banget itu harus berada di luaran dengan penyakit gatel-gatel itu. Gak kebayang tar mukanya luka-luka dimana-mana. Alhasil aku cuma bisa nangis sejadi-jadinya. Seharian udah lebih dari ditinggal mati suami aja LOL.  Mama sama abang kesian jadi beliin gan...

Cara Membongkar printer Canon Pixma E400

Jadi gini agan-agan sekalian yang mungkin mempunyai print yang sama dengan merek diatas dan memiliki kendala yang sama. Saya ingin berbagi sedikit. Tiba-tiba printer saya ini ga mau narik kertas buat di print. Roll nya berjalan tapi ga mau narik. Jika teman teman mengalami hal serupa jangan khawatir karena sudah pasti ada sesuatu di dalam yang menghambat kertas masuk. Ternyata setelah saya bongkar secara sederhana, terdapat tutup flash disk. Haddeewwh ada ada aja ya.. Saya pikir masalah sudah selsai namun ternyata setelah pembongkaran amatir itu tanpa sengaja saya merusaknya. Karena setelah itu printer saya mati total. Power nya tidak berfungsi. Kembalibsaya intip dari celah yang saya buka setengah tadi. Benar saja ternyata soketnya terlepas. Kertas penghubung power ON-OFF nya copot. Jalan satu satunya adalah membongkar nya untuk kembali memasang soket tersebut. Namun kerasnya bukan main tutup tombol yang hendal di buka. Berikut step by step membongkar Printer Pixma E40...

Review Frutamin Soap, Gulta Wink Soap,

Hi... Para Beauty Hunter Product online . Gue mau Sharing sekaligus mereview beauty product yang udah gue pakai. Berawal dari searching di instagram mengenai produk kecantikan dari Thailand, tertarik lah ge denga dua produk ini. Frutamin Soap dan Gluta Wink Soap . Pic by Google Pic by Google Harga kedua barang ini bisa kalian cek di Instagram, menurut gue harganya ABNORMAL banget buat sekedar sabun. Gue tinggal di Jakarta, di ITC produk Thailand gini harganya paling 25rb. Tapi di IG ada yang jual sampai 75rb. Dan beruntung nya gue dapet Gluta dengan harga 17rb, dan Frutamin 27rb. Di Olshop paling murah yang jual product 1000% Original. Kenapa Gue tertarik beli ginian... Begini ceritanya.. Gue itu pengendara motor setiap hari kemana-mana pakai motor dan kadang lupa pakai sarung tangan. Alhasil punggung tangan gue belang parah karena terbakar matahari. Kegunaan sabun ini katanya bisa mencerahkan kulit, karena mengandung bla..bla..blaa (kalian bisa cari sendiri ya..) ...