Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Don't Remove Your Past

Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish.  Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis

Gara-Gara JENGKOL!!

Dear blogger.... Ih sumpah kesel banget sama Andri hari ini. Banget... banget... banget... udah tingkat kecamatan!! Cuma gara-gara Jengkol doang juga, marah-marah. Bilangin aku nyebelin. Ada juga dia tuh yang nyebelin... Berawal dari ajakan dia yang mau main masak-masakan yang ternyata gagal total. Padahal Jengkolnya udah kebeli. Oke bukan itu masalahnya. Keesokan paginya si mama ngupas terus ngerebus tu Jenglot tanpa sepengetahuan aku. Siangnya aku iseng goreng sambil nanya" ke dia gimana gaya dia masak Jenglot itu. Dia bilang di goreng dulu dan ga usah di rebus. Oke nasi udah menjadi bubur ya apa boleh buat kan.. Udah di rebus.. Terus siapa yang mau disalahin?? Si mama yang ga tau kalo ternyata acara masak-masak itu gatot..Tukans sayur?? yang udah keburu nganter tuh Jenglot.. Apa si brondie yang kaga suka Jenglot.. kesian amat kamu bron.. bron. Kalo Andri mah ga salah.. engga. Dia mah selalu benerrrr. Terus solusinya?? Ya beli lagi lah yang udah ke rebus biarin mama yang mak

The Hunger Games Mocngkijay part I

Sebenernya bukan mau mereview film ini, tapi mau cerita ada apa di balik film ini. Sebagai pecinta Hunger Games film seri ketiga ini udah aku tunggu-tunggu dari lama setelah berakhirnya seri kedua yang menggantung. Jadi makin penasaran kaya apa seri ketiga. Ga pernah kepikir bakal nonton film ini sama siapa. Mungkin sama temen-temen yang juga nungguin tapi ternyata aku punya OBLIGASI hahaha... Menurut kamus ekonomi, Definisi Obligasi iti adalah surat pengakuan hutang obligasi termasuk surat berharga yang bisa di cairkan ketika sudah jatuh tempo.. Nah ini Obligasi yang aku punya hahahay... Jadi tadi nontonya sama bapak Andri. Bukan begitu pak?? Haha Tadi sampenya telat gtu tapi ternyata tiketnya udah di beli sama pacae. Mana duduk nya di favorite seat aku 14-15 A. XXI taukan kayak gimana placenya [MITX] pas banget depan mata tuh layar.. ME: "Kamu udah pesen.. wees ini kan seat favorite aku, kok kamu tau ih hebat deh kamu" HIM: "Itu tinggal sisa dua ayy disi

Mempertanyakan jawaban

Tik tok tik tok.. Sudah hampir jam dua pagi tapi mata ini belum juga terpejam. Aku baru sadar bahwa pikiran bisa mengalahkan mata yang teramat lelah. Buat seseorang yang sudah merasa kesal dengan sikap ku hari ini maafkanlah. Aku hanya tak tahu bagaimana caranya bersikap. Aku tak mau menyakiti siapapun aku bahkan tak bisa melampiaskan kemarahan dan rasa kesalku. Terutama bagi orang-orang yang aku sayang. Diam adalah caraku menepis kesal berganti ria. Saat ini aku sedang berfikir bagaimana tuhan menciptakan segalanya berpasang-pasangan. Satu ayat mengatakan "wanita baik-baik hanya untuk pria baik. Begitupun sebaliknya." Entah kenapa tiba-tiba saja kata-kata itu berlari - lari di kepalaku. Apa benar demikian?? Tak seharusnya aku meragukan isi dalam kitab suciku. Lalu apa artinya...?? Apa yang kalian pikirkan dari diri kalian, apa kalian termasuk yang baik atau yang buruk. Aku rasa tak satupun orang didunua ini menggangap dirinya buruk. Tapi.... Bagai disambar petir di sia

Hate this time

Ketika orang orang mulai menjadi bagian dari langkah hidup kita. Mereka tahu apa soal kita? Kita bahakan bingung pada diri kita sendiri, lalu mereka apa???? Tapi aku bagian dari mereka. Mengabaikan mereka sama saja berjalan menuju jurang. Dengarkan, kalau tidak aku akan jatuh jauh menuju dasar jurang. Itulah pilihannya. Saat aku tak mampu berbuat apa-apa.. Bahkan kata maaf pun menjadi tidak ada artinya. Menunggu dala raesah bertanya apa yang sedang terjadi, apa yang salah dengan dirinya? Begitu sebagian mata melihatku saat ini. Mungkin matanyapun begitu. Aku benci keadaan ini… Keadaan dimana tangan tak bisa berbuat.. Mulut tak bisa berucap.. Hati tak mampu memilih.. Saat ego dikesampingkan demi kebahagian.. Berkata aku baik baik saja bahkan terasa begitu nyata kalau kamu sama sekali tidak baik-baik saja.. Tawa itupun terasa menyedihkan. Aku tak bisa memprediksi waktu, kapan keadaan ini akan terus berlangsung. Sayang… Apa pelukan ini terasa begitu menyesakkan?

Cross

Malam semakin larut namun aku masih terjaga… Langit-langit kamar bagai buku matematika yang menuliskan sejuta rumus yang sulit untuk di mengerti.. Ranjang yang seharusnya nyaman membuatku resah… Ada begitu banyak tanda tanya di kepala ini… Kenapa?? Kenapa?? Kenapa?? Ada apa dengan kepala ini? Kenapa banyak sekali yang harus aku pikirkan… Aku hanya butuh dia.. Aku hanya ingin bersamanya.. Orang bilang cina itu gila, mampu mengalahkan logika.. Tak berdaya dibuatnya.  Aku tak mau menjadi bagian dari cinta jika harus mengesampingkan logika. Aku sayang Dia… Aku sayang Dia… Tuhan.. Aku tak mau membuatmu cemburu, tapi aku menyayanginya. Ketika akal tak mampu lagi bekerja sebagaimana mestinya. Ketika rasa itu sedikit demi sedikit meresap kedalam darahku bagai narkotika yang bisa dengan cepat membuatku kecanduan. Tuhan aku hanya tidak mau rasa cintaku padamu kalah, Akan rasa cintaku pada makhluk ciptaanmu. Tu