Masa Lalu itu untuk di kenang bukan di binasakan. Sekalipun itu memalukan, menyesatkan karna seburuk-buruknya masa lalu, kita gak bisa pungkiri mereka adalah bagian sejarah dalam hidup kita. Bahwa kita pernah mengalami jatuh bangun, sejarah mencatat semuanya dan membungkus dalam kotak bernama memori. Tempatkan mereka di hati sebagai reminder kita dalam melangkah kedepan. Yang baik jadikanlah kenangan indah, yang buruk jadikanlah pelajaran berharga. Seorang teman bicara, "Del, gue mampir ke blog lo dan tanpa sengaja keasikan baca yang lama-lama. Kenapa gak dihapus aja?. Lo gak takut kalau kebaca temen-temen baru?" Hmmmm masa lalu kan bukan tato yang ketika berhijrah kita harus hapus itu tato. Lagian selama kenangan-kenangan pahit bukan lah aib, selama itu juga aku tidak merasa terganggu bila di publish. Perihal teman baru, biarlah...... Aku tidak perduli dengan penilaian orang. Karena aku hidup bukan sekedar untuk membuat orang lain terkesan. Dengan membagi kis
Dia... Mungkin buakan pangeran berkuda putih. Mungkin juga tak setampan Nabi Yusuf a.s. Tak sekaya Nabi Sulaiman a.s Mungkin juga akhlaknya jauh dari Nabi Muhammad s.a.w Dia... Aku pastikan akan menjadi orang yang paling beruntung nantinya. Akan ku jaga dengan baik apa yang seharusnya menjadi miliknya. Sebaik baiknya seorang Ibu menjaga buah hatinya. Biar waktu yang menjawab semua rinduku padanya selama ini. Biar waktu yang mempertemukan serta memisahkan kita. Bukan cinta yang akan kuberikan padadanya kelak. Tapi kebahagiaan. Kebahagiaan yang akan menyempurnakan cintaku padanya. Dia... Untuk dia yang telah di tuliskan namanya sejak usiaku 4bulan didalam kandungan. Tak kan lelah hati ini menunggu sampai waktu itu tiba. Puisi ini tentang seseorang yang telah lama aku rindukan. PASANGAN ABADI Sampai bertemu dengan berjuta cerita tentang indahnya menunggu. _D'La_